Daun Bidara
Daun Bidara Adalah Pohon Surga yang Ada di Dunia, Khasiatnya Dipercaya Ampuh Mengusir Jin
Salah satu pohon penghuni surga yang disebutkan dalam Al-Quran surat Al Waqiah ayat 27-31, yakni daun bidara dapat kita temukan di Indonesia.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Pohon bidara disebutkan dalam Al-Quran sebagai pohon surga yang ada di dunia saat ini.
Tak disangka, salah satu pohon penghuni surga yang disebutkan dalam Al-Quran surat Al Waqiah ayat 27-31, yakni daun bidara dapat kita temukan di Indonesia.
Namun, bukan hanya buahnya, daun bidara ternyata juga kaya akan manfaat.
Selain kaya khasiat, daun bidara berbentuk bulat panjang dari pohon kecil yang tumbuh di daerah kering ini sangat bagus untuk mengusir jin dan meruqyah tubuh.
Untuk ulasan lebih lanjut, simak penjelasan Ustaz Syamsuddin Nur Makka atau biasa dikenal Ustaz Syam berikut ini dalam program Islam Itu Indah Trans TV yang membahas tentang daun bidara.
"Katanya ada pohon di surga tapi ada juga di dunia, dan manfaatnya bisa mengusir gangguan jin. Pohon apa kira-kira ustaz?," tanya seorang host yang memandu acara yang tayang pada 11 Mei 2020 lalu.

Baca juga: Mengenal Daun Bidara? Tanaman Herbal yang Kaya Khasiat untuk Kesehatan Tubuh
POHON BIDARA/SIDR
Dalam mengawali penjelasannya, Ustaz Syams menyebut jika pohon yang dimaksud di dalam Al-Qur'an adalah pohon daun bidara atau disebutkan sidr dalam kitab tersebut.
Pohon daun bidara ini tertera dalam surat Al-Waqi’ah tentang kelompok kanan dari penghuni surga berada di bawah pohon bidara yang tidak berduri.
Alloh azza wa jalla berfirman:
( وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ * فِي سِدْرٍ مَّخْضُودٍ * وَطَلْحٍ مَّنضُودٍ * وَظِلٍّ مَّمْدُودٍ * وَمَاء مَّسْكُوبٍ * وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ )
Artinya:
“Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak,” QS. al-Waqi’ah (56) : 27-32.
Membahas tafsir surat Al-Waqi'ah, Ustaz Syams menyebut golongan yang dimaksud dalam ayat tersebut yakni golongan kanan.
Golongan kanan itu terdiri dari orang-orang soleh, bahkan keimanannya tidak dapat diukur lagi.