Fakta Baru Kepala Dusun Tewas Dibakar, Pelaku Kirim Pesan Minta Korban Datang Sendiri ke Lokasi

Korban Muhammad Bintang Alfatah (50) tewas setelah disiram pertalite dan dibakar hidup-hidup oleh tersangka Maryono (50).

Editor: Faisal Zamzami
TribunSolo.com/Dok Camat
Pejabat Desa Simo, Bintang Alfatah (55) dibakar oleh seorang pria berinisial MYN (50) terbaring di RSUD Simo, Kabupaten Boyolali. 

SERAMBINEWS.COM, BOYOLALI - Kasus pembakaran seorang kepala dusun (Kadus) di Desa Simo, Boyolali, Jawa Tengah perlahan mulai terungkap.

Korban Muhammad Bintang Alfatah (50) tewas setelah disiram pertalite dan dibakar hidup-hidup oleh tersangka Maryono (50).

Adik almarhum Agus Ni'am, mengungkap detik-detik aksi yang dilakukan Maryono.

Awalnya korban mendapatkan pesan Whatsapp dari pelaku untuk mengajak bertemu secara baik-baik, Sabtu (26/6/2021).

"Isinya dari chat tersebut meminta korban untuk datang ke TKP tanpa mengajak siapa-siapa," kata Agus, kepada TribunSolo.com, Kamis (1/7/2021).

Agus mengatakan korban kemudian datang ke lokasi kejadian.

Sesampainya di lokasi kejadian, pelaku kemudian menyiram pertalite dan membakar korban dengan korek api gas dari belakang.

"Almarhum kemudian dilarikan di RSUD Simo dan menjalani 5 hari perawatan, tetapi meninggal dini hari," ucap Agus.

Camat Simo, Waluyo Jati mengatakan Bintang Alfatah meninggal dunia Kamis (1/7/2021) sekitar pukul 01.30 WIB di RSUD Simo.

"Beliau meninggal dunia tadi dini hari," kata dia, kepada TribunSolo.com, Kamis (1/7/2021).

Waluyo menjelaskan, dua hari yang lalu korban menjalani operasi pencangkokan pada kulit korban semenjak dirawat sejak 26 Juni.

Terlebih korban mengalami luka bakar paling parah di kepala bagian belakang sampai 50 persen lebih.

"Dua hari setelah dioperasi, beliau masuk ICU, dan paginya meninggal dunia," ucap dia.

Waluyo mengaku pihaknya telah menyiapkan pemakaman yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan, seperti penerapan konsep banyumili.

"Liang lahat sudah di siapkan namun untuk langsung dibawa ke pemakaman atau disemayamkan di rumah duka masih dalam diskusi dengan keluarga," jelasnya.

Baca juga: Perangkat Desa Dibakar Hidup-hidup, Pelaku Kini Buron

Baca juga: Kronologi Perangkat Desa Dibakar Hidup-hidup, Korban Luka di Sekujur Tubuh, Polisi Buru Pelaku

Disambut Tangis

Kedatangan jenazah korban diwarnai tangis, Kamis (1/7/2021).

Saat jenazah datang, sang istri Indra Ariningsih menangis histeris hingga tubuhnya tiba-tiba lunglai dan dipapah sejumlah orang karena tak sadarkan diri.

Begitu juga anak semata wayangnya tak bisa menahan kesedihan.

Pantauan TribunSolo.com di rumah duka di Dukuh Simo RT 01 RW 01 terlihat sejumlah warga sudah berkumpul di kediaman almarhum.

Mereka menunggu mobil ambulans yang membawa jenazah sosok Kepala Dusun (Kadus) I Desa Simo tersebut.

Salah satu kerabat almarhum kemudian mencoba meredam tangis mereka.

Kemudian, jenazah almarhum disholatkan oleh warga.

Terlihat ada Camat Simo Waluyo Jati, Kapolsek Simo AKP Sunoto, Kades Simo, Ketua RT setempat, keluarga, kerabat, dan warga lainnya.

Usai dishalatkan, jenazah langsung dibawa ke Makam Kebon Ijo Titang untuk dimakamkan.

Adik korban, Agus Ni'am mengatakan almarhum merupakan sosok kakak yang luar biasa.

"Almarhum sosok yang sungguh luar biasa, sangat baik hati," ungkap dia kepada TribunSolo.com.

Sosok Bintang itu, menurut Agus merupakan kakak yang peduli karena membiayai sekolah saudara-saudaranya hingga kuliah.

Dia juga mengungkapkan meski fisik almarhum besar, namun memiliki hati yang baik.

"Almarhum kakak saya rendah hati, meski secara fisik menyeramkan," jelasnya.

Dia meminta kepada polisi untuk mengusut tuntas kasus yang menimpa almarhum kakaknya.

"Kami harap polisi bisa menangkap pelaku dan berikan hukuman sesuai peraturan yang berlaku," katanya.

Urusan Jual Beli Tanah

Pejabat Desa Simo, Bintang Alfatah (55) dibakar oleh seorang pria berinisial MYN (50) terbaring di RSUD Simo, Kabupaten Boyolali.
Pejabat Desa Simo, Bintang Alfatah (55) dibakar oleh seorang pria berinisial MYN (50) terbaring di RSUD Simo, Kabupaten Boyolali. (TribunSolo.com/Dok Camat)

Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Eko Marudin, menjelaskan diduga motif insiden tersebut terkait jual beli tanah antara korban dengan pelaku.

"Jual beli tanah belum selesai, korban sebagai pembeli tanah dan pelaku penjual tanah itu," jelasnya kepada TribunSolo.com, Senin (28/6/2021).

Atas tindakan kasus penganiayaan tersebut, pelaku bisa dijerat dengan Pasal 187 ayat 2, jo Pasal 351 KUHP.

"Ancaman hukuman 12 tahun hingga 15 tahun penjara," ungkap dia.

Kapolsek Simo, AKP Sunoto, mengatakan pihaknya masih melakukan pengejaran pelaku pembakaran.

"Sudah memeriksa beberapa saksi, baik dari teman hingga orang terdekat pelaku," jelasnya.

Dia menambahkan total ada lima lokasi yang sering didatangi pelaku.

"Termasuk rumah orangtuanya di Klaten, juga sudah di lakukan pemeriksaan," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan ini, akan didalami penyelidikan lebih lanjut.

"Pelacakan terhadap pelaku sudah dilakukan, Namun terkendala karena handphone pelaku ditinggal di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," jelasnya.

Barang bukti yang diamankan diantaranya, 3 Handphone milik pelaku, Sisa botol BBM, Baju sisa milik korban yang terbakar.

Baca juga: Wanita 50 Kecanduan Sabu hingga Nekat Curi Sepeda Motor, Uang Penjualan Dikirim ke Pacar

Baca juga: VIDEO Mbak You Meninggal Dunia, Ternyata Sebelum Meninggal Ia Sempat Meramal Akhir Hidupnya

Baca juga: Sidang Banggar DPRK Bener Meriah, Bahas Raqan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBK Tahun 2020

TribunSolo.com dengan judul Isi WA Pelaku Sebelum Bakar Kadus Simo Boyolali : Minta Datang Sendiri, Lalu Dibakar dari Belakang

BACA BERITA LAIN TERKAIT TEWAS DIBAKAR

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved