Internasional

Irak Dihantam Krisis Politik dan Sosial, Suhu Panas Sampai Protes Meluas Atas Pemadaman Listrik

Krisis politik dan sosial di Irak telah meningkat dalam beberapa hari terakhir ini di Irak.

Editor: M Nur Pakar
AP
Seorang petugas memperhatikan panel jaringan listrik untuk memadamkan sebagian kota di Irak. 

Permintaan biasanya berada di antara 20.000 dan 30.000 GW.

Tetapi negara itu hanya menerima 12.500 minggu ini, kata Sajad Jiyad dari The Century Foundation mengatakan kepada The Independent.

“Kami tidak pernah memenuhi permintaan, kami selalu mengalami pemadaman dan generator tetapi sekarang sangat parah,” katanya.

Dia menambahkan bahwa sebagian besar tempat hanya memiliki empat atau lima jam sehari listrik dari jaringan nasional.

Baca juga: Tragis, Seorang Juru Masak di Irak Meninggal, Jatuh ke Panci Sup Ayam

“Ini adalah awal dari ketidakpuasan musim panas yang kembali ke tahun 2018," katanya.

"Saya pikir kita akan memiliki lebih banyak protes dimulai terutama jika kita memiliki penguncian Covid-19 lagi," tambahnya.

"Jika orang-orang terjebak di rumah tanpa kekuatan, itu hanya akan menyebabkan lebih banyak kemarahan," ujarnya.

Ada kekhawatiran bahwa masalah energi tahun ini akan menyebabkan terulangnya tahun 2018.

Ketika protes yang meluas membuat negara itu terhenti, menggulingkan pemerintah, dan melihat ratusan pengunjuk rasa ditembak oleh polisi dan operasi milisi.

Protes itu juga bertepatan dengan pemadaman listrik Iran karena masalah non-pembayaran.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved