Internasional
Iran Batasi Akses Tim IAEA ke Pabrik Nuklir, Dengan Alasan Keamanan, Setelah Serangan Israel
Pemerintah Iran membatasi akses tim inspektur nuklir (IAEA) PBB ke pabrik nuklir pengayaan uranium utamanya di Natanz.
SERAMBINEWS.COM, PARIS - Pemerintah Iran membatasi akses tim inspektur nuklir (IAEA) PBB ke pabrik nuklir pengayaan uranium utamanya di Natanz.
Iran beralasan alasan masalah keamanan setelah apa yang dikatakannya sebagai serangan di situs tersebut oleh Israel pada April 2021.
Kebuntuan itu, yang menurut seorang pejabat telah berlangsung selama berminggu-minggu, namun sedang dalam proses penyelesaian, kata para diplomat, seperti dilansir Reuters Kamis (1/7/2021).
Hal itu telah meningkatkan ketegangan dengan Barat seperti halnya pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat.
Tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran, telah ditunda tanpa tanggal yang ditetapkan untuk dimulainya kembali.
Hal itu seiring langkah Iran yang melanggar kesepakatan nuklir 2015.
Baca juga: Penyelidik HAM PBB Serukan Penyelidikan Presiden Baru Iran, Terlibat Pembantaian 1988
Sehingga, telah membuat marah Washington dan sekutunya.
Mulai dari pengayaan uranium hingga mendekati tingkat senjata.
Hingga gagal menjelaskan asal partikel uranium yang ditemukan oleh pengawas nuklir PBB di beberapa situs yang tidak diumumkan.
"Mereka memprovokasi kami," kata seorang diplomat Barat yang mengikuti Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dengan cermat.
Dia menambahkan inspektur harus dapat memiliki akses penuh minggu depan.
Pejabat Iran tidak segera tersedia untuk dimintai komentar. IAEA menolak berkomentar, mengutip kebijakan umumnya untuk tidak mengomentari masalah inspeksi.
Baca juga: Milisi Syiah Dukungan Iran Balas Serangan AS, Seusai Jet Tempur Gempur Perbatasan Irak-Suriah
Alasan apa pun untuk langkah Iran di luar masalah keamanan dan keselamatan resmi yang disebutkan sebagai penjelasan tidak jelas.
Tetapi telah bertengkar dengan IAEA mengenai akses sebelumnya.
Iran pada tahun 2020 menolak akses IAEA ke dua lokasi untuk inspeksi mendadak.