Kupi Beungoh
Pandemi Covid-19 belum Usai, Jangan Abai Jika tidak Mau Diabaikan
Salah satu upaya pencegahan penularan Covid yaitu dengan pemberlakuan jam malam, yakni diupayakan agar pembatasan mobilisasi dari masyarakat
Sekolah yang diliburkan ialah buntut pilihan pemerintah yang memilih untuk menjadi sosok "transgender", artinya omong kosong ketika jalur udara internasional masih dibuka, bahkan kabar lalu ada kecolongan yang membuat varian delta yang paling berbahaya dari Covid masuk ke Indonesia. Namun andai sekolah tidak diliburkan apakah warga kita sudah siap untuk selalu berdampingan dengan protokol kesehatan?
Lembaga pemberdayaan dan penguatan kesehatan masyarakat (LPPKM) BKPRMI Kota Banda Aceh yang bergerak sesuai ranahnya kesehatan melihat ini merupakan hal yang complicated.
Artinya jika kita hanya fokus pada satu sisi pendidikan saja, dengan pemberlakuan sekolah tatap muka. Kita telah mengusahakan untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan mental pada anak yang bisa berlanjut pada risiko pada usia remaja dan dewasa.
Selain itu, juga atmosfer suasana kelas tentu berbeda dengan suasana di rumah yang nantinya akan membuat motivasi anak belajar meningkat sehingga berujung pada anak yang cerdas dan berprestasi.
Di sisi yang lain, jika kita hanya fokus pada sisi kesehatan pun, kita akan mengupayakan agar untuk menghindari dari hidup berdampingan Covid sebab anak ialah kelompok yang berisiko sama halnya seperti lanjut usia.
Sehingga idealnya ialah kombinasi antar satu sehingga di masa-masa sulit pandemi ini, tidak ada anak abnormal lahir karena new normal.
• Fenomena Percobaan Bunuh Diri Akibat Pandemi Covid-19 Landa Malaysia, Mei 2021 Puncak Kasus
Lagi kita tanyakan, sudah siapkah kita untuk hidup selalu berdampingan dengan protokol kesehatan? Jangan sampai kejadian yang terjadi di Ibukota ikut terjadi di Provinsi Aceh.
Berdasarkan data epidemiologi pada bulan Juni 2021 terdapat 40% anak yang dirawat di RSCM Jakarta karena covid dinyatakan meninggal.
Penularan dari anak ini tentu dapat kita hipotesiskan dari keberadaan inti keluarga yang abai dari protokol kesehatan. Tentu kita saling menjaga agar kita dan keluarga aman dari penularan.
Lembaga Pemberdayaan dan Penguatan Kesehatan Masyarakat BKPRMI tentu tidak hanya aktif memberikan pikiran tapi juga ikut terlibat ke lapangan salah satunya dengan melakukan roadshow ke setiap-setiap penyelenggara pendidikan di lingkungan Kota Banda Aceh, agar senantiasa patuh dan tetap berkomitmen untuk membantu dari penyelesaian masalah covid di negeri ini. dengan menerapkan protokol-protokol kesehatan di manapun berada.
Seperti halnya yang sudah dilakukan pada hari Kamis, 1 Juli 2021, dengan mengadakan sosialisasi terkait Covid, vaksin, dan penerapan protokol kesehatan kepada anak-anak dan di lingkungan belajar TPA Al Mukhayyarah Darussalam Banda Aceh.
Selanjutnya program ini yang dibantu oleh Relawan COVID yang dilatih sendiri oleh BKPRMI Kota Banda Aceh untuk siap terlibat ke masyarakat dan terus melakukan roadshow sebagai alarm pengingat agar hak anak untuk tetap mendapatkan pendidikan yang layak tanpa mengenyampingkan hak utama anak yaitu hidup sehat tetap terpenuhi.
Ingat, jangan abaikan prokes, jika tidak mau diabaikan. Sebab kita abai prokes, akan mengakibatkan peningkatan kasus, sehingga ruang rawat rumah sakit penuh, dan kita menjadi orang yang terabaikan oleh layanan. Karena keterbatasan sumber daya yang kita miliki saat ini. Ayo saling mengingatkan.
*) PENULIS adalah T Andi Syahputra SKed adalah Direktur Lembaga Pengembangan Pembinaan Kesehatan Masyarakat (LPPKM) BKPRMI Kota Banda Aceh
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Disdagkop Pidie Jaya Gelar Pasar Murah, Catat Jadwal dan Lokasinya
Baca juga: Dalang Kondang Ki Manteb Soedharsono Meninggal Dunia, Berikut Profilnya
Baca juga: CPNS dan PPPK 2021 Dibuka, Simak Perbedaan PNS dan PPPK, dari Masa Kerja, Hak, Tunjangan hingga Gaji