Covid 19

Krisis Oksigen, Ratusan RS Hampir Lumpuh Tangani Lonjakan Pasien Covid-19, Menkes Ambil Langkah Ini

LaporCovid-19 juga mengatakan situs pemerintah yang dirancang untuk tunjukkan ketersediaan RS sudah tidak diperbarui datanya.

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/SARI MULIYASNO
Petugas di sentral gas sedang memproduksi oksigen untuk kebutuhan pasien yang tengah dirawat di RSUD Simeulue, Rabu (10/12/2014). Dalam sehari, sentral gas bisa memprodukai hingga 10 tabung oksigen. 

Tiga RS pemerintah dan juga IGD telah diubah untuk fokus merawat pasien Covid-19.

"Apa yang telah kita lihat dalam tiga minggu terakhir adalah cepatnya penularan yang meningkat secara drastis dan juga kecepatan kapan pasien sakit.

"Sangatlah cepat sampai kondisinya sangat parah jika mereka memiliki komorbid," ujar Menkes Budi.

Indonesia telah melaksanakan pengurutan genom untuk 300 kasus selama 3 minggu terakhir, ujar Budi.

Hasilnya tunjukkan jika varian Delta kini telah menjadi varian dominan di Indonesia.

Varian Delta menyumbang untuk 60% kasus, dan lebih dari 80% kasus di wilayah seperti Jakarta dan Bandung menurut Budi.

Model pemerintah sebelumnya tunjukkan kasus seharusnya memuncak di minggu pertama Juli.

Namun Budi mengatakan situasi tidak dapat diprediksi mengingat betapa cepat varian Delta menyebar.

"Sangat sulit menebak dengan benar karena ini adalah varian baru," ujarnya.

Kamis kemarin, infeksi baru mencapai hampir 25 ribu kasus, sementara 504 kematian dilaporkan.

Keduanya menjadi rekor penambahan harian.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan diadakannya pembatasan baru, PPKM Darurat untuk Jawa-Bali.

PPKM Darurat mengharuskan pegawai industri non-esensial untuk bekerja dari rumah (WFH), dan sekolah tetap dilaksanakan secara online.

Tempat perbelanjaan seperti mall, serta masjid juga akan ditutup.

Namun bepergian secara lokal masih diperbolehkan bagi orang-orang yang telah divaksinasi setidaknya satu dosis.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved