Berita Luar Negeri
Militer China Berkembang Pesat, AS Makin Khawatir, Ajakan Perjanjian Kontrol Senjata Ditolak
Amerika Serikat kini mulai khawatir dengan peningkatan kemampuan militer China yang semakin pesat
Militer China Berkembang Pesat, AS Makin Khawatir, Ajakan Perjanjian Kontrol Senjata Ditolak
SERAMBINEWS.COM - China terus memperkuat kekuatan militernya.
Bahkan militer China berkembang pesat dari tahun ke tahun.
Bukan hanya membuat kapal induk baru, China juga menciptakan aneka senjata yang mematikan.
Termasuk rudal pembunuh kapal induk hingga persenjataan nuklir yang membuat angkatan perang China makin kuat.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis (1/7/2021) mengatakan bahwa mereka kini mulai khawatir dengan peningkatan kemampuan militer China yang semakin pesat.
Lebih lanjut, AS meminta China untuk bergabung dalam langkah-langkah untuk mengurangi risiko perlombaan senjata yang tidak stabil.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, dalam konferensi pers reguler hari Kamis menegaskan bahwa peningkatan militer China sudah sangat sulit disembunyikan lagi, termasuk pengembangan nuklir.
Baca juga: Ini Pangkalan Militer Luar Negeri Pertama China, Dinding Dilapisi Kawat Silet dan Muat Kapal Induk
Price juga menanggapi pertanyaan tentang laporan di Washington Post yang mengatakan China telah mulai membangun lebih dari 100 silo rudal baru di daerah gurun di bagian barat negara itu.
Ia mengatakan bahwa hal itu menunjukkan bahwa persenjataan nuklir China akan tumbuh lebih cepat, dan ke tingkat yang lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Penumpukan ini mengkhawatirkan. Ini menimbulkan pertanyaan tentang niat China.
Dan bagi kami, ini memperkuat pentingnya mengejar langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko nuklir," ungkap Price, seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Hanya Dalam Waktu 30 Tahun, Militer China Sudah Mampu Saingi Amerika Serikat, Apa Rahasianya?
Atas alasan itu pula, lanjut Price, Presiden AS Joe Biden memprioritaskan stabilitas strategis dalam keterlibatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal yang sama akan diterapkan kepada China.
Khawatir dengan senjata nuklir China
Dalam laporan tahun 2020 kepada Kongres, Pentagon memperkirakan persediaan hulu ledak nuklir China ada di angka 200-an dan akan meningkat seiring dengan modernisasi pasukannya yang luas.
