Breaking News

Internasional

Inggris Segera Cabut Masker, Masyarakat Harus Biasakan Hidup Berdampingan dengan Virus Corona

Pemerintah Inggris akan segera mengabaikan persyaratan hukum untuk mengenakan Masker. Namun, masyarakat harus bertanggungjawab sendiri atas Virus

Editor: M Nur Pakar
AFP
Warga mengantre untuk mendapatkan vaksin Covid-19 di London, Inggris, dimana 86 persen orang dewasa telah menerima satu dosis dan 63,4 persen telah divaksinasi penuh. 

SERAMBINEWS.COM LONDON - Pemerintah Inggris akan segera mengabaikan persyaratan hukum untuk mengenakan Masker.

Namun, masyarakat harus bertanggungjawab sendiri atas Virus Corona.

Bahkan, harus bisa hidup berdampingan dengan Virus Corona.

Dilansir AFP, hal itu disampaikan oleh seorang menteri pemerintah, Minggu (4/7/2021).

Dua mengatakan pihaknya sedang menunggu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan rencana untuk mengurangi tindakan Covid-19.

Johnson diharapkan dalam beberapa hari ke depan untuk memperbarui Inggris pada hari kebebasan.

Sebuah rencana untuk menghapus pembatasan yang tersisa pada bisnis dan interaksi sosial pada 19 Juli 2021.

Media Inggris secara luas melaporkan banyak persyaratan, termasuk pemakaian masker, juga akan berakhir.

Baca juga: Ledakan Kasus Covid-19, Italia Larang Suporter Inggris Saksikan Laga Perempatfinal Euro 2020

“Kami saya pikir, sekarang pindah ke periode di mana tidak akan ada batasan hukum," kata Menteri Perumahan Inggris, Robert Jenrick kepada Sky News.

"Negara tidak akan memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan," katanya.

"Tetapi Anda harus bertanggung jawab pada penilaian pribadi dan seterusnya," tambahnya.

"Orang yang berbeda akan sampai pada kesimpulan yang berbeda tentang hal-hal seperti masker,'' ujarnya.

"Perdana menteri akan memberikan rincian lebih lanjut tentang kebijakan nasional tentang beberapa pembatasan itu dalam beberapa hari mendatang," jelasnya.

Baca juga: Dua Pria Pemukul Pakar Virus Corona Inggris Dibawa ke Pengadilan

Beberapa dokter telah menyatakan keprihatinan tentang pelonggaran pembatasan lebih lanjut karena tingkat infeksi meningkat.

Sebagian besar karena virus Corona varian Delta yang lebih menular telah masuk Inggris.

Terlepas dari lonjakan infeksi baru, belum ada peningkatan yang setara dalam rawat inap dan kematian.

Sehingga, memberanikan para menteri pemerintah yang percaya Inggris harus belajar hidup dengan virus.

Jumlah infeksi baru yang dikonfirmasi yang tercatat di seluruh Inggris selama tujuh hari terakhir naik 67 persen dari minggu sebelumnya, menurut statistik pemerintah.

Baca juga: Ribuan Warga Negara Uni Eropa Terancam Kehilangan Status Hukum Tinggal di Inggris

Ada 118 kematian terkait virus Corona yang dilaporkan minggu lalu, satu lebih sedikit dari periode sebelumnya.

Pejabat kesehatan masyarakat mengaitkan perbedaan angka tersebut dengan keberhasilan program vaksinasi Inggris.

Hampir 86 persen orang dewasa Inggris telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Sementara, 63,4 persen orang dewas telah divaksinasi Covid-19 secara penuh.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved