Kajian Islam
Doa Tahan Lama di Ranjang, Dibaca sebelum Hubungan Suami Istri, hingga Doa Diberi Keturunan Shalih
Dalam melakukan aktivitas hubungan suami istri, suami jangan hanya mencari kepuasan sendiri, tetapi juga harus sama-sama saling menikmati.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM – Berhubungan suami istri merupakan satu diantara ibadah yang memiliki pahala besar.
Nilai ibadah hubungan suami istri bahkan lebih tinggi ketimbang puasa sunnah.
Bagi pasangan suami istri, berhubungan di ranjang bukanlah hal yang tabu dan bahkan menjadi aktivitas yang dianjurkan.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَلَمْ تَأْتِهِ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ
“Apabila seorang laki-laki mengajak istrinya ke ranjangnya, lalu istri tidak mendatanginya, hingga dia (suaminya) bermalam dalam keadaan marah kepadanya, maka malaikat melaknatnya hingga pagi tiba.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Covid-19 Varian Delta Masuk Indonesia, Ini Dzikir dan Doa Agar Dihindarkan dari Virus Corona
Dalam melakukan aktivitas hubungan suami istri, suami jangan hanya mencari kepuasan sendiri, tetapi juga harus sama-sama saling menikmati.
Suami juga harus memenuhi hak-hak istrinya termasuk juga di dalamnya hak untuk mendapatkan kenikmatan dalam aktivitas ranjang.

Terkadang, ada kalanya suami mengalami masalah dalam aktivitas seksual seperti ejakulasi dini atau lemah syahwat.
Jika kondisi demikian, suami harus berbicara baik-baik kepada istrinya dan mencari jalan keluar.
Berobat sudah menjadi keharusan disamping ia terus berdoa kepada Allah SWT.
Disamping itu, aktivitas ranjang ini memang membutuhkan fisik yang kuat.
Baca juga: Simak, Bacaan Doa Qunut saat Sholat Subuh, Ada Terjemahannya dan Tulisan Latin
Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa khusus agar suami perkasa di ranjang dan mencapai kenikamatan bersama. Berikut doa-nya:
اَللَّهُمَّ قَوِّ ذَكَرِي فَإِنَّهُ مَنْفَعَةٌ لِأَهْلِي
Allahumma qawwi dzakari fa innahu manfa’atun li ahli.