Ingatkan Bahaya Covid-19, Mahasiswa Unimal Pasang Stiker di Lokasi KKN
10 mahasiswa arsitektur Unimal melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Gampong Hagu Selatan, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe
10 mahasiswa arsitektur Unimal melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Gampong Hagu Selatan, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Mereka tergabung dalam Kelompok 31 dan mengambil skema KKN tematik dengan tema ‘Meningkatkan Mutu Masyarakat Gampong Hagu Selatan Dalam Aspek Pendidikan, Kesehatan, dan Kreativitas di masa Pandemi Covid-19'.
10 mahasiswa itu Abib Al Mujihad, Dinda Hafni, Nabila, Chairan As Ary, Arif Firanda, Febri Yurian, Touhra Ulfa, Syahar Nanda, Febri Wiliyan, dan Rabiatul Dawiyah. Mereka dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Nurmala SE MSi.
Sejumlah kegiatan sudah mereka lakukan di lokasi KKN untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Misalnya, membersihkan meunasah gampong, penyemprotan disinfektan, membuat dan memasang stiker tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Ini bagian untuk mengingatkan warga betapa bahayanya Covid-19.
Adapun kegiatan lain adalah pemberdayaan ibu-ibu PKK dalam pengolahan limbah rumah tangga. Mahasiswa beserta koordinatornya memberikan edukasi tentang pentingnya mengolah sampah untuk menghindari fenomena alam yang buruk. Lalu, mahasiswa mencontohkan langsung tata cara pembuatan kerajian dari hasil daur ulang barang bekas. Misalnya, botol plastik untuk dipraktekkan langsung oleh ibu-ibu PKK hingga ada hasilnya jadi.
Ketua Kelompok 031, Abib Al Mujihad mengatakan, kegiatan pengolahan limbah rumah tangga ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ibu-ibu di desa Hagu Selatan. Hal ini dalam rangka meningkatkan kreativitas, dan produktivitas dalam mendaur ulang limbah barang bekas menjadi produk bernilai ekonomi.
Sementara DPL Kelompok 031, Nurmala menambahkan, kegiatan ini turut serta membuka peluang bagi kaum ibu-ibu dalam berwirausaha melalui pemanfaatan barang bekas, untuk meningkatkan pendapatan di masa pandemi Covid-19. Karena, pada saat ini semua warga sangat sulit mencari nafkah karena dampak PPKM.
"Mahasiswa mengajarkan kepada ibu-ibu di mana olahan botol plastik menjadi hiasan bunga yang memiliki nilai ekonomi, dan estetika untuk dipasarkan. Semoga apa yang dilakukan ini bermanafaat bagi masyarakat luas," pungkasnya.(zak)