Sedang Isolasi Mandiri, Oknum ASN Malah Ketahuan Selingkuh, Digerebek Istri Sah dan Warga
Menurut penuturan Kepala Inspektorat Kabupaten Bangkalan, Joko Supriyono kepada Surya, perselingkuhan HBC dan EA sudah berulangkali ketahuan.
SERAMBINEWS.COM - Seorang oknum ASN ketahuan selingkuh saat sedang isolasi mandiri.
Perselingkuhan tersebut digerebek oleh istri sah dan warga.
HBC (35), adalah aparat ASN di Bangkalan, Madura, ketahuan selingkuh dengan seorang tenaga harian lepas berinisial EA.
Yang mencengangkan, mereka tepergok saat HBC sedang melakukan isolasi mandiri.
Menurut penuturan Kepala Inspektorat Kabupaten Bangkalan, Joko Supriyono kepada Surya, perselingkuhan HBC dan EA sudah berulangkali ketahuan.
Terakhir, HBC dan EA digerebek para tetangga serta isteri sah.
Baca juga: Fakta-fakta Kapolsek Mijen Semarang Digerebek Istri Selingkuh dengan Janda, Begini Nasibnya Sekarang
Kala itu HBC disebut sedang menjalani isolasi mandiri Perumahan Pangeranan Asri, Kelurahan Pangeranan, Jumat (25/6/2021) siang.
Kepada perangkat RT, HBC awalnya mengaku tidak ada seorangpun di dalam rumah.
Namun setelah EA ditemukan dalam kamar, HBC masih bisa berdalih.
Ia mengaku sengaja mendatangkan EA untuk kebutuhan memasak karena dirinya tengah menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Kapolsek Mijen Semarang Diduga Selingkuh dengan Janda, Kena Gerebek Istri, Ini Nasibnya Sekarang
Baca juga: Mayat Wanita Ditemukan Dalam Bagasi Mobil yang Terparkir di Bengkel Bogor, Diduga Korban Pembunuhan
“Itulah yang mendorong kami untuk segera mengambil tindakan. Kejadian (dipergoki) berulang-ulang di beberapa lokasi berbeda. (HBC) ngakunya isolasi mandiri kok malah mendatangkan orang,” kata Joko.
Baca juga: Kronologi Kapolsek Selingkuh dengan Janda Perwira, Dipergoki Istri saat Mobil Bergoyang
Tak hanya HBC dan EA, ASN di Bangkalan, yang ketahuan selingkuh. Ada pula sepasang lainnya, yakni PM dan JS.
“Ini sangat memalukan Korps ASN, ada pelanggaran disiplin. Kami juga menggali informasi dari instansi terkait. Kurang menjaga nama baik korps, viral hingga menjadi komsumsi publik melalui pemberitaan maupun di media sosial,” tegas Joko.