Demokrat Usulkan Kompleks Gedung DPR Jadi RS Darurat Covid-19, PPP Menolak

Partai Demokrat Andi Arief mengatakan pihaknya mempersilakan halaman dan Gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat penanganan Covid-19.

Editor: Amirullah
kompas.com
Gedung DPR RI tampak dari atas. 

SERAMBINEWS.COM  - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapillu) Partai Demokrat Andi Arief mengatakan pihaknya mempersilakan halaman dan Gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat penanganan Covid-19.

Hal ini disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter-nya @Andiarief__, Jumat (9/7/2021).

"Fraksi Partai Demokrat mempersilakan halaman dan gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat penanganan covid," tulis Andi Arief pada Jumat (9/7/2021).

Namun, usulan tersebut langsung mendapat penolakan dari sejumlah politikus lain yang ada di Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi mengatakan usulan Demokrat terkesan hanya berusaha mencari simpati publik.

Menurutnya, Demokrat tak realistis karena selama ini kantor DPR/MPR masih terus digunakan.

"Itu hanya cara untuk menarik simpati publik aja. Padahal rakyat sudah pintar, sudah rasional dan menggunakan logika," kata Achmad Baidowi.

Baca juga: SEA Games 2021 Vietnam Resmi Ditunda, Sekjen PB PASI Kecewa

Lebih lanjut Achmad Baidowi mengatakan selama PPKM Darurat, banyak dari pejabat DPR/MPR yang masih bekerja di kantor.

"Kalau DPR dijadikan RS darurat, di mana mau berkantor? Kan DPR tidak tutup 100 persen."

"Nanti akan ada juga usulan kantor pemerintahan jadi RS darurat," ujar Awiek, sapaan akrab Baidowi, Sabtu (10/7/2021).

Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta
Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta (Tribunnews.com)

Sebenarnya, kata Awiek, Komisi VI DPR sudah membicarakan soal RS darurat dengan Pertamedika sebagai holding rumah sakit.

Dia mengatakan RS darurat dapat memanfaatkan hotel-hotel yang kini sedang sepi pengunjung.

Awiek mengimbau agar usulan seperti yang disampaikan Fraksi Partai Demokrat sebaiknya disampaikan dalam rapat atau forum resmi, bukan di media sosial.

"Kami di Komisi VI sudah membahas dengan Pertamedika holding RS. Bahwa untuk RS darurat bisa memanfaatkan hotel-hotel yang sekarang ini sepi pengunjung, daripada membangun baru."

Achmad kemudian menegaskan bahwa pembahasan soal RSD sudah pernah dibicarakan dalam rapat tertutup.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved