Berita Aceh
Kasus Baru Covid-19 Nasional 36.197 Orang, Aceh 67 Orang
Kasus harian terkonfirmasi baru Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) secara nasional mencapai 36.197 orang
Penulis: Subur Dani | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kasus harian terkonfirmasi baru Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) secara nasional mencapai 36.197 orang.
Enam daerah yang melaporkan di atas seribu kasus hari ini meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Kalimantan Timur.
Sementara Aceh melaporkan 67 kasus baru harian pada hari Minggu (11/7/2021)
“Meski kasus harian di Aceh terbilang masih rendah namun tidak ada jaminan tidak mendadak melonjak lagi,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Senin (12/7/2021) dini hari.
Baca juga: Info Kesehatan - Sakit Tenggorokan Karena Covid-19 dan Flu Biasa, Begini Cara Membedakannya
Pria yang akrab disapa SAG itu menuturkan, yang bisa menjamin kasus positif baru di Aceh tetap rendah dan semakin rendah adalah ikhtiar bersama seluruh lapisan masyarakat dan doa kepada Allah SWT.
"Tetapi sayangnya, tidak semua orang mau berikhtiar demi keamanan bersama dari kemungkinan terpapar virus corona," sambungnya.
Jubir SAG mengaku baru saja berkeliling Kota Banda Aceh dan Aceh Besar karena diajak seorang wartawan untuk memantau kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
Sang wartawan tertarik memantau situasi karena Kota Banda Aceh sedang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Level 4 dan Aceh Besar PPKM Mikro.
Baca juga: Hendak Masuk Banda Aceh, 20 Sepeda Motor Disuruh Putar Balik di Posko Penyekatan Lambaro
Hasil pantauan sporadis itu menemukan masih banyak masyarakat yang tidak memakai masker dan juga kurang memperhatikan jarak.
“Bahkan ada anggota masyarakat yang senyum-senyum simpul melihat kami memakai masker,” tutur SAG.
Menurut SAG fenomena tersebut dapat dipahami karena masih banyak masyarakat di gampong-gampong yang belum teredukasi dengan baik.
Informasi virus corona, Covid-19, vaksinasi, dan protokol kesehatan, pasti sering mereka dengar dan baca di media massa.
Tetapi, informasi tersebut belum merasuk ke dalam batinnya atau alam bawah sadarnya.
Baca juga: Pemerintah Kembali Revisi Aturan PPKM Darurat, Ini Aturan Terbaru
Salah satu strategi menyusupkan informasi baru ke alam bawah sadar seseorang melalui pengulangan-pengulangan (repetisi) secara terus-menerus.
Jumlah informasi yang benar tentang hal ikhwal Covid-19 yang benar mesti lebih banyak dari khabar hoax yang diterima melalui media sosial atau melalui orang-orang di sekitarnya.
Karena itu, lanjut SAG, setiap anggota masyarakat yang sudah tercerahkan tentang virus corona, Covid-19, dan vaksinasi, memiliki kewajiban moral untuk “mendakwahkan” kepada yang lain demi keselamatan bersama.
Sebab, bila ada satu orang saja yang mengabaikan protokol kesehatan akan mengancam keselamatan orang lain dalam satu gampong.
Baca juga: Warkop di Banda Aceh Boleh Buka Hingga Jam 9 Malam, Tempat Ibadah tak Ditutup, Wajib Patuhi Protkes
Menurut SAG lagi, demi keselamatan bersama semua harus terlibat, melibatkan diri, dan berpartisipasi aktif mendukung upaya pemutusan rantai penularan virus corona.
Petugas kesehatan yang melakukan tracing kontak erat harus mendapat dukungan masyarakat.
Selain itu, semua pihak dan semua lapisan masyarakat mesti sadar bahwa Covid-19 belum ditemukan obat, dan obat yang dipercaya paling mujarab saat ini adalah protokol kesehatan, dan vaksinasi Covid-19.
“Dengan ada pemahaman bersama, berikhtiar bersama, dan terus berdoa kepada Allah SWT, Insya Allah pandemi Covid-19 tidak lagi melonjak, seperti yang sedang melanda daerah Jawa dan Bali saat ini,” ujar SAG. (*)
Baca juga: Kepala Gajah Dipotong di Aceh Timur, Diduga Agar Mudah Ambil Gadingnya