Internasional
Mesir Minta Israel Pecahkan Kebuntuan Proses Perdamaian dengan Palestina
Pemerintah Mesir telah menekankan kebutuhan mendesak untuk memecahkan kebuntuan proses perdamaian Palestina dan Israel.
SERAMBINEWSCOM, KAIRO - Pemerintah Mesir telah menekankan kebutuhan mendesak untuk memecahkan kebuntuan proses perdamaian Palestina dan Israel.
Mesir berharap meluncurkan kembali negosiasi damai antara pihak Israel dan Palestina.
Panggilan itu datang ketika Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry bertemu dengan mitranya dari Israel, Yair Lapid, di Brussels, Belgia.
Dilansir AP, dalam kunjungannya ke Brussel, Shoukry menyampaikan surat dari Presiden Abdel Fattah El-Sisi kepada Presiden Dewan Eropa, Charles Michel.
Dia juga bertemu dengan para menteri luar negeri Uni Eropa untuk membahas isu-isu regional, terutama masalah Bendungan Renaisans Grand Ethiopia.
Baca juga: Pemilik Kapal Kargo Raksasa Jepang, Evergreen Akan Tetap Setia Jadi pelanggan Terusan Suez Mesir
Pertemuan Shoukry dengan Lapid di Brussel merupakn yang pertama sejak koalisi multipartai baru mengambil alih kekuasaan di Israel bulan lalu.
Ahmed Hafez, juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri Mesir, Senin (12/7/2021) mengatakan Shoukry menekankan pentingnya mengatasi kebuntuan antara pihak Palestina dan Israel.
Dia berharap kembali ke meja perundingan berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Negosiasi harus menjamin pembentukan negara Palestina yang berdekatan dan layak, di perbatasan 4 Juni 1967, dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kotanya, tambah Hafez.
Ini salah satu bahan utama penguatan pilar keamanan dan stabilitas di kawasan, kata juru bicara itu.
Baca juga: Israel Gagalkan Penyelundupan Senjata Hizbullah, Ditujukan ke Pejuang Hamas
Menurut Hafez, Shoukry menekankan bahwa Kairo tidak akan ragu untuk mendukung semua upaya internasional untuk mencapai tujuan ini.
Shoukry menyatakan harapannya pemerintah Israel tidak akan mengambil tindakan apapun yang dapat meningkatkan kemungkinan eskalasi konflik.
Sehinga, akan merusak peluang menciptakan iklim yang sesuai untuk perdamaian dan stabilitas.
Dia mencatat tindakan Mesir dalam konteks rekonstruksi dan pemberian bantuan ke semua bagian wilayah Palestina bekerja sama dengan Otoritas Nasional Palestina.
Baca juga: Pertemuan Presiden Palestina dengan Erdogan, Hasilkan Komitmen Turki Bantu Palestina Atas Penindasan
Pada 21 Mei, Israel dan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengumumkan gencatan senjata.
Mengakhiri eskalasi berdarah antara kedua belah pihak yang berlangsung selama 11 hari.
Bentrokan tersebut mengakibatkan kematian 260 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan 13 warga Israel, termasuk seorang anak(*)