Bocah 12 Tahun Nangis Sujud di Kaki Ibu, Ditangkap saat Demo Bela Habib Rizieq, Pamit Mau Ngaji

Sebanyak 31 pengunjukrasa telah diamankan Kepolisian dan sampai sekarang masih menjalani pemeriksaan oleh petugas Satuan Reserse Kriminal Polres Tasik

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM/IRWAN
Seorang diduga perusuh demo bela Rizieq Shihab di Kejari Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, menangis sambil bersujud meminta maaf ke ibunya. Anak berusia 12 tahun ini dijenguk ibunya di ruang Satreskrim Polres Tasikmalaya, Senin (12/7/2021) malam.(KOMPAS.COM/IRWAN) 

SERAMBINEWS.COM -- Air mata T (12) tak bisa terbendung saat bertemu ibunya, Kokom.

T merupakan satu dari 30 orang yang diamankan karena diduga sebagai perusuh saat demo bela Habib Rizieq Shihab di Kejaksaan Negeri Singaparna, Tasikmalaya, Senin (12/7/2021).

Pada ibunya, Kokom, T pamit untuk pergi mengaji.

Tak pergi mengaji, T justru ikut demo yang berujung ricuh.

Akibatnya, 3 mobil dinas Polres Tasikmalaya dirusak, Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna dilempari batu dan seorang polisi mengalami luka di bagian tangan.

Sebanyak 31 pengunjukrasa telah diamankan Kepolisian dan sampai sekarang masih menjalani pemeriksaan oleh petugas Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya.

Betapa terkejutnya Kokom, warga Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, mendengar anaknya, T, ikut diamankan.

Padahal T pamit pada Kokom pergi mengaji.

T juga sempat meminta uang Rp 2000 pada Kokom untuk jajan.

"Saya tahunya dari tetangga. Saya bilang bahwa anak saya ditangkap polisi ada di polres sekarang.

Saya pun ke sini karena khawatir dan menunggu sampai sore belum pulang," kata Kokom.

Kokom khawatir karena tak biasanya T belum pulang.

"Tidak biasanya anak saya ini belum pulang sesudah maghrib.

Anak saya usianya 12 tahun ini mau SMP, badannya aja yang besar ini, usianya 12 tahun Pak," ujar Kokom seperti dikutip dari Kompas.com.

T lalu mendatangi Polres Tasikmalaya untuk menjemput T.

Saat bertemu Kokom, T menangis histeris meminta maaf.

"Mamah, mamah, minta maaf. Saya minta maaf, saya enggak tahu kalau akan jadi seperti ini. Mamah mohon maaf," ujar T ke Kokom.

Sementara Kokom terus menanyakan alasan anaknya berbuat rusuh hingga ditangkap polisi.

"Jadi begini kan? Makanya kamu jangan bohong, bilang ke mamah katanya mau ngaji tadi," ucap Kokom.

T bersimpuh di pangkuan sang ibu saat ditengok di Mapolres Tasikmalaya, Senin (12/7) malam.
T bersimpuh di pangkuan sang ibu saat ditengok di Mapolres Tasikmalaya, Senin (12/7) malam. (DOK Polres Tasikmalaya)

Baca juga: INNA LILLAHI - Anggota Majelis Hakim yang Vonis Habib Rizieq Shihab 4 Tahun Penjara Meninggal Dunia

Baca juga: Dua Polisi Tersangka Penembak Laskar FPI Pengawal Habib Rizieq Segera Diserahkan kepada JPU

Saat demo bela Rizieq, polisi mengamankan 31 orang yang terdiri dari 13 anaka-anak dan 18 orang dewasa.

Mereka kemudian diperiksa polisi secara intensif.

"Iya, tadi ibu salah satu anak yang kita amankan. Sebagian memang anak-anak dan sebagiannya lagi dewasa. Betul 13 anak, 18 dewasa, seluruhnya 31 orang," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Tasikmalaya AKP Hario Prasetyo Seno.

Melansir Tribun Jabar, Aksi unjuk rasa yang berujung ricuh itu, mengakibatkan tiga mobil dinas Polres Tasikmalaya mengalami kerusakan.

Mobil dobel kabin dua unit serta satu minibus elf itu rata-rata rusak di bagian kacanya. Diduga dipukul benda keras serta dilempari.

"Kami masih terus mendalami, dari kelompok mana para pengunjuk rasa ini. Termasuk siapa dalang ricuhnya, karena awalnya aksi berlangsung damai," ujar Hario.

Kepala Kejaksaan Negeri Singaparna, Muhammad Syarif mengatakan awalnya demo menuntu Rizieq Shihab dibebaskan.

"Iya, awalnya demo itu meminta Kejaksaan untuk membebaskan Rizieq.

Tadi, Kejari Singaparna disuruh membuat pernyataan untuk itu, saya enggak mau, mereka yang mau. Dari awal saya sudah suruh masuk 2 orang, tapi mereka enggak mau," jelas seperti dikutip dari Kompas.com.

Syarif menambahkan, sesuai informasi yang didapatkan pengunjukrasa bukan hanya berasal dari Tasikmalaya saja, tapi berasal dari Ciamis dan Majalengka.

Selain melakukan perusakan, tambah Syarif, para pelaku pun menyalakan kembang api saat aksinya sambil melempari batu ke arah kantor Kejaksaan Negeri Singaparna dan petugas Kepolisian yang berjaga.

"Mobil polisi tiga hancur, satu anggota polisi luka dipukul dekat pagar. Sesuai informasi sebagian pelaku ada dari Ciamis dan Majalengka. Pelemparan batu, juga menembakan kembang api atau mercon. Ada di Polres diamankan, kalau enggak salah 31 orang yang diamankan," tambah Syarif.

Tribun Jabar / Kompas.com

Baca juga: Warga Ramai-ramai Beli Vitamin C hingga Zinc Saat Covid-19 Merambah Seluruh Tanah Air 

Baca juga: Jadi Salah Satu Mitra Ekonomi Utama Indonesia, Menko Airlangga Kunker ke Singapura

Baca juga: Camat Kota Juang Bireuen Lantik Tuha Peut Geulanggang Gampong

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved