Kesehatan
Tanpa Kita Sadari, Ini 7 Kebiasaan yang Dapat Berisiko Merusak Gigi
Ada kecenderungan dan kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan gigi kita, apa saja? Simak ulasan berikut ini.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Kekuatan yang dibutuhkan untuk memotong kuku dapat merusak gigi Anda hingga mempengaruhi rahang itu sendiri.
Demikian pula, kuku menyimpan bakteri yang masuk ke mulut Anda dan menyebabkan penyakit.
Hal ini terutama berlaku untuk orang-orang yang bekerja dalam kontak dengan mikroorganisme.
Baca juga: Menjaga Kesehatan Gigi agar Tetap Putih, Lakukan Lima Cara Alami Ini Bikin Nyaman
2. Menggunakan gigi sebagai alat berbahaya
Gigi memiliki tugas mengunyah makanan dan berkontribusi untuk berbicara, tetapi beberapa orang memilih untuk menggunakannya sebagai gunting atau untuk memegang benda ketika tangan mereka penuh.
Memotong benang atau selotip, membuka bungkus makanan atau botol, melepas label dari pakaian atau tutup adalah beberapa alternatif penggunaan gigi, meskipun berbahaya.
Ada alat khusus untuk melakukan tugas ini, itulah sebabnya Anda harus menghindari melakukannya dengan mulut terutama gigi.
Hal ini karena berisiko patah atau melemahkan kematian, melukai dagu, atau menelan sesuatu yang tidak diinginkan secara tidak sengaja.
3. Mengkonsumsi minuman yang tidak sehat
Hal selanjutnya yang berisiko mempengaruhi kesehatan gigi adalah sering dan berlebihan mengkonsumsi beberapa minuman yang dapat berdampak negatif pada mulut.
Minuman berkarbonasi manis contohnya, minum soda dan minuman dengan kandungan gula dan asam yang tinggi (sitrat, karbonat, tartarat, dan fosfat) dapat mengikis lapisan email pelindung gigi.
Saat mereka aus, itu memperlihatkan jaringan dentin di bawahnya. Hal ini meningkatkan sensitivitas dan risiko gigi berlubang dan infeksi.
Kopi, teh, atau infus juga dapat menodai gigi. Setelah meminum minuman ini, sangat penting bagi Anda untuk mengikuti kebersihan gigi yang sesuai setelah meminumnya.
Selain itu, ada juga minuman alkohol yang berisiko mempengaruhi kesehatan gigi.
Alkohol dapat mengurangi sekresi air liur, menyebabkan dehidrasi dan mulut kering sehingga meningkatkan risiko gigi berlubang dan infeksi.