Edhy Prabowo Sedih Divonis 5 Tahun Penjara, Sebut Hukumannya Tak Sesuai Fakta Persidangan
Hakim mewajibkan Edhy Prabowo membayar uang pengganti dari hasil korupsinya sebanyak Rp9,6 miliar dan 77 ribu dolar AS atau totalnya Rp10,7 miliar.
Diketahui, Edhy lahir dan tumbuh di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Ia dibesarkan dari keluarga yang sangat sederhana.
Lulus SMA, Edhy mendaftar di Akademi Militer Magelang untuk mewujudkan cita-citanya sebagai tentara.
Namun, mimpinya harus berhenti di tengah jalan karena tidak bisa melanjutkan pendidikan.
Edhy pun kembali ke kampung halaman dan menjadi pengangguran.
Saat itulah, ketika Edhy berada di titik terbawah kehidupannya, ia bertemu Prabowo.
Edhy bertemu Prabowo saat merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.
"Saya harus membalas kegagalan ini dengan keberhasilan. Hingga akhirnya saya memutuskan merantau ke Jakarta untuk mencari kerja."
"Kerja apa saja, yang penting halal dan bisa menabung untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tertunda. Hingga akhirnya, saya dipertemukan dengan figur yang luar biasa," kata dia.
"Sosok itu adalah Bapak Prabowo Subianto. Bila beberapa waktu lalu sempat ada berita bahwa 'Edhy adalah orang yang diambil Prabowo dari comberan', maka saya katakan bahwa itu benar."
"Beliaulah yang menyelamatkan saya di saat kondisi sedang terpuruk dan di saat harga diri sedang terdegradasi. Beliaulah yang mendidik saya."
"Saya bersyukur kepada Tuhan telah mempertemukan saya dengan seseorang yang sangat luar biasa," beber Edhy.
Melalui didikan Prabowo Subianto, Edhy mengaku bersyukur mendapat banyak kesempatan.
Seperti menjadi karyawan di perusahaan, pengurus di Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), mendirikan dan menjadi kader Partai Gerindra, menjadi anggota DPR tiga periode, hingga dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.
Karena itu, Edhy meminta maaf secara khusus pada Prabowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah memberinya amanah menjabat sebagai Menteri KP.