Internasional

Tentara Suriah Gempur Kawasan Pemberontak di Idlib, Tiga Anak-anak Ikut Tewas

entara Suriah menggempur kawasan pemberontak Provinsi Idlib, Kamis (15/7/2021), sedikitnya menewaskan sembilan warga sipil, termasuk tiga anak-anak.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Para relawan mengevakuasi korban serangan tentara Suriah di Provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak, Kamis (15/7/2021). 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Tentara Suriah menggempur kawasan pemberontak Provinsi Idlib, Kamis (15/7/2021), sedikitnya menewaskan sembilan warga sipil, termasuk tiga anak-anak.

Kematian itu terjadi di tengah meningkatnya pelanggaran kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh Turki dan Rusia pada Maret 2020.

Sejak Juni, pasukan pemerintah telah meningkatkan penembakan terhadap kelompok pemberontak yang mendominasi wilayah Idlib.

Pada Kamis (15/7/2021) penembakan rezim di pinggiran kota Fuaa di Idlib utara menewaskan enam warga sipil, termasuk seorang anak, kata Observatorium Suriah untuk HAM berbasis di Inggris.

Sebagian besar korban adalah pekerja tambang, kata pemantau perang.

Dalam serangan terpisah di desa Idlib di Iblin, lebih dari 35 kilometer selatan dari Fuaa, penembakan rezim menewaskan tiga orang lainnya, termasuk dua anak, katanya.

Baca juga: PBB Tuntut Penyelidikan Penghilangan Paksa Skala Besar di Suriah, Pelaku Harus Bertanggungawab

Awal bulan ini, penembakan rezim di Idlib selatan menewaskan sembilan orang.

Termasuk lima anggota keluarga yang sama, dalam salah satu pelanggaran gencatan senjata paling mematikan.

Wilayah Idlib, yang berbatasan dengan Turki di utara merupakan rumah bagi lebih dari tiga juta orang.

Benteng terakhir dari Suriah yang dikendalikan oleh kelompok pemberontak atau jihadis.

Rezim Suriah, yang didukung oleh Rusia dan Iran, telah bersumpah untuk merebut kembali daerah itu.

Kawasan itu telah menyusut di bawah tekanan serangan darat dan udara yang mematikan sexara berturut-turut.

Baca juga: Harga Roti dan Bahan Bakar Naik Berlipat Ganda di Suriah, Pemerintah Hanya Naikkan Gaji 50 Persen

Meskipun pertempuran sporadis di sepanjang garis gencatan senjata, sebagian besar gencatan senjata telah bertahan/

Untuk mencegah serangan besar yang diperingatkan oleh kelompok-kelompok bantuan.

Karena dapat menyebabkan penderitaan dalam skala yang belum terlihat dalam perang Suriah yang telah berlangsung satu dekade.

Perang telah menewaskan hampir 500.000 orang sejak dimulai pada 2011 dengan penindasan brutal terhadap demonstrasi damai.(*)

Baca juga: Serangan Mortir Milisi Iran Hantam Ladang Gas Suriah Timur, Dijaga Oleh Pasukan AS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved