WNA Ramai-ramai Tinggalkan Indonesia, Covid-19 Catat Kematian Tertinggi di Dunia
Warga Negara Asing (WNA) yang selama ini bertugas pada berbagai bidang di Indonesia memutuskan kembali ke negaranya
JAKARTA - Warga Negara Asing (WNA) yang selama ini bertugas pada berbagai bidang di Indonesia memutuskan kembali ke negaranya. Keputusan mereka ramai-ramai meninggalkan RI seiring dengan mengamuknya Covid-19 di Tanah Air. Untuk diketahui, pada Rabu (14/7/2021), Indonesia mencatat kasus harian positif dan kematian baru akibat virus Corona dengan jumlah tertinggi di dunia.
Berdasarkan update data yang dilansir Worldometer, 14 Juli 2021 pukul 14.26 GMT, tambahan kasus harian positif Covid-19 di Indonesia menempati urutan teratas dengan 40.427 orang, disusul Inggris sebanyak 34.323 kasus, India 30,827 orang, Rusia 25.140 kasus, dan Amerika Serikat 20.416 orang. Sementara kasus kematian harian Covid-19 Indonesia pada Rabu (14/7/2021), bertambah 891 orang. Kemudian, disusul Brasil pada urutan kedua dengan penambahan 765 jiwa, Rusia 710 orang, India 546 orang, dan Kolumbia sebanyak 509 jiwa.
WNA yang meninggalkan Indonesia antara lain warga Taiwan, Jepang, dan Arab Saudi. Sementara Bahrain dan Filipina melarang warganya masuk wilayah RI. Dilansir CNA, kemarin, sekitar 100 warga Taiwan yang terdiri atas pengusaha dan ekspatriat sudah memesan kursi pada penerbangan carter yang dijadwalkan akan membawa mereka pulang pada 28 Juli mendatang.
Kemarin, pesawat charter dari perusahaan swasta Jepang sudah dikirim untuk menjemput warga Jepang yang selama ini bertugas di Indonesia. Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi juga sudah membawa pulang warganya yang terinfeksi Covid-19 dari Indonesia.
Kepala Pusat Layanan yang didirikan oleh Indonesia Taiwan Chambers of Commerce (ITCC), Kuo Chang-hsin, mengatakan, sebuah agen perjalanan berencana untuk mencarter pesawat Batik Air yang akan mengangkut warga Taiwan kembali ke negaranya. “Mempertimbangkan situasi di Indonesia, kamar dagang Taiwan di Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Surabaya Jawa Timur semuanya menyarankan anggota senior mereka kembali ke Taiwan,” kata Kuo.
Menurut pusat layanan respons Covid-19 ITCC, pada 6-12 Juli 2021, sebanyak 72 warga Taiwan di Indonesia dipastikan terinfeksi virus tersebut. Dari jumlah itu, 10 orang sudah sembuh dan empat lainnya meninggal dunia. Jika ditambah dengan kasus kematian sebelumnya, total warga Taiwan yang meninggal di Indonesia akibat Covid-19 sebanyak delapan orang.
Sekretaris Kabinet Jepang, Katsunobu, dalam laporan Fuji News Network juga mengumumkan bahwa pemerintah Jepang akan membantu warga negaranya di Indonesia kembali ke Jepang melalui penerbangan khusus pada Rabu kemarin. Hingga Senin (12/7/2021), sebanyak 14 warga Jepang meninggal dunia di Indonesia akibat wabah Covid-19.
Perusahaan Jepang baru saja membawa pulang karyawan mereka menggunakan pesawat sewaan, di tengah kasus infeksi Covid-19 di Indonesia yang mengalami peningkatan secara signifikan. Dikutip dari laman NHK World, Kedutaan Besar Jepang untuk Republik Indonesia mengatakan bahwa sembilan ekspatriat berusia 30 hingga 40-an tahun meninggal pada periode 26 Juni hingga 12 Juli setelah dinyatakan positif tertular Covid-19.
Kantor Kedutaan Besar Jepang untuk Republik Indonesia (RI) sudah memberikan tanggapan terkait adanya pesawat Jepang yang membawa pulang warganya dari Indonesia dan mengenai beredarnya isu rencana pemerintah Jepang. Kedubes Jepang menjelaskan, adanya penerbangan yang dilakukan pada Rabu pagi waktu setempat merupakan hasil inisiatif dari perusahaan swasta Jepang yang memiliki karyawan bertugas di Indonesia.
Bukan merupakan evakuasi maupun repatriasi yang diinisiasi oleh pemerintah Jepang. "Penerbangan yang dilakukan tadi pagi terlaksana atas inisiatif dari perusahaan swasta Jepang dan bukan usaha evakuasi maupun repatriasi dari Pemerintah Jepang," kata Kantor Kedubes Jepang, dalam keterangan singkat yang diterima Tribun. Hingga saat ini pemerintah Jepang belum menyediakan penerbangan untuk memulangkan warganya dari Indonesia.
Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi telah membawa pulang warganya yang terinfeksi Covid-19 dari Indonesia. "Seorang warga negara Saudi yang terinfeksi virus ini telah dipindahkan dari Jakarta ke Riyadh," sebut Kementerian Pertahanan Kerajaan Arab Saudi. Dikutip dari Arab News, Rabu (14/7/2021), pemindahan itu dilakukan oleh Departemen Evakuasi Medis Udara Kementerian Pertahanan sesuai arahan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Pesawat evakuasi medis udara itu menempuh perjalanan udara selama 18 jam tanpa transit dan membawa awak udara lebih banyak yakni dua kali lipat dari biasanya untuk menangani kasus ini.
Sebagian diantara mereka mengambil semua tindakan pencegahan virus corona, karena itu merupakan penerbangan paling lama yang mengangkut seseorang yang terinfeksi virus ke Saudi.
"Pada awal tahun ini, pesawat evakuasi medis udara juga telah mengangkut lebih dari 90 kasus, tanpa ada awak udara yang terinfeksi," jelas kementerian itu.
Armada pesawat evakuasi medis udara yang berasal dari layanan medis angkatan bersenjata ini setiap tahunnya mengangkut lebih dari 2.500 pasien. Termasuk lebih dari 1.600 penerbangan yang mengangkut pasien dan anggota angkatan bersenjata dari dalam dan luar Kerajaan.