Breaking News

Vaksin

Pendapat Buya Yahya tentang Vaksinasi Bagian Jihad: Zahirnya Vaksin Penting untuk Hindari Penyakit

Namun terkait ragam anggapan masyarakat soal vaksinasi, Buya Yahya menyebut hendaknya dipertimbangkan tujuan dari vaksin itu sendiri.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
YOUTUBE/AL-BAHJAH TV
Buya Yahya meberikan tanggapannya soal ragam anggapan vaksinasi yang muncul di kalangan masyarakat dalam sebuah video kajiannya yang diunggah oleh kanal YouTube Al-Bahjah TV, Selasa (6/7/2021). 

"Yang jelas tujuan vaksin adalah baik. Kalau dibalik itu, itu bukan bagian saya. Bohong, ga bener dan sebagainya, wallahu a'lam saya ga tahu itu,"

"Saya ga bisa menghukumi bohong. 'vaksin ini bohong vaksin ini berbahaya', itu bukan bagian saya," sambungnya.

Buya Yahya kemudian mengatakan, bahwa sepengetahuannya, secara zahir berdasarkan perkataan para dokter, vaksinasi penting agar tubuh terhindar dari penyakit tertentu.

Sementara para dokter, menurut Buya Yahya, merupakan ahli dzikir yang mengerti di bagiannya.

"Kalau pengen aman ya itu, bener ya bener. Ya sudah selesai, ikuti,"

"Yang ngomong dokter kok, bukan pedagang, bukan ustad yang ngomong. Tapi hukum fikih ustad yang ngomong. Kan begitu, beda bagiannya," kata ustadz bernama lengkap Yahya Zainul Ma’arif Jamzuri tersebut.

Lebih lanjut, Pendiri Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Cirebon ini menjelaskan, dalam sebuah vaksin mungkin saja ada efek samping yang bisa menimbulkan suatu kemudaratan.

Namun melakukan vaksinasi untuk menghindari mudarat yang lebih daripada itu, diperkenankan dalam syariat Islam.

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Akui Pernah Alami Gejala Mirip Covid-19, Langsung Tuliskan Surat Wasiat untuk Anak

"Jika ada dua mudarat yang datang pada kita, maka yang kita ambil yang lebih ringan."

"Jadi vaksin pada dasarnya adalah sah. Karena untuk menghindarkan daripada mudarat," terangnya.

Buya Yahya kemudian mengimbau, sebaiknya masyarakat menghindari berbicara apalagi memperdebatkan sesuatu yang diluar dari pengetahuannya.

Sebab jika lebih mendahului prasangka buruk, katanya, justru malah membuat hati diri sendiri kewalahan.

Namun itu bukan berarti pula membuat kita jadi ceroboh, memaksakan diri melakukan sesuatu yang menurut pandangan mata kita adalah tidak benar. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

BERITA TERKAIT COVID-19

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved