Berita Banda Aceh
Sekolah Calinda 'Calon Linto dan Dara Baro' Jadi Program Terbaru IKADI Aceh
Program IKADI Aceh melalui sekolah Calinda diperuntukkan kepada kaum muda mudi yang ingin mempersiapkan diri menuju pernikahan.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sekolah Calinda (Calon Linto dan Dara Baro) jadi program terbaru IKADI Aceh.
Sekolah Calinda (Calon Linto dan Dara Baro) ini merupakan program terbaru IKADI Aceh yang baru saja diresmikan pada Sabtu (17/7/2021) sekaligus melaksanakan webinar Pra Nikah.
Program IKADI Aceh melalui sekolah Calinda diperuntukkan kepada kaum muda mudi yang ingin mempersiapkan diri menuju pernikahan dengan memberikan pembekalan kepada peserta sekolah selama 3 bulan dalam 12 kali pertemuan.
Ketua Ikadi Aceh, Ust Safrilsyah Syarief M Sc mengatakan bahwa program ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya IKADI Aceh untuk meminimalisir angka perceraian di Aceh yang semakin tinggi.
• Cara Unik Warga Reului ‘Intat Linto’ Pakai Boat
Melalui press release yang diterima Serambinews.com pada Sabtu (17/7/2021), data menunjukkan bahwa sejak tahun 2019 sampai 2020 angka perceraian di Aceh terus meningkat.
Dari data tersebut dapat simpulkan bahwa ada problem besar dalam keluarga yang menjadi pemicu penceraian di Aceh.
Oleh karena itu, Ikadi Aceh berinisiatif untuk mengadakan Sekolah Calinda dan Ini merupakan salah satu bentuk upaya Ikadi untuk menyebarkan nilai-nilai Islam terutama nilai-nilai dalam membangun rumah tangga yang islami sesuai tuntunan Al-Qur'an dan Hadist.
Baca juga: Ikadi Aceh akan Gelar Muswil, Sejumlah Kandidat Mencuat

Maka harapannya semoga dengan adanya Sekolah Calinda ini bisa menjadi salah satu upaya mengatasi masalah perceraian di Aceh
"Tentunya kami sangat berterima kasih kepada semua pihak baik Kanwil, DP3A, KUA dan berbagai lembaga lainnya atas kerjasamanya untuk menyukseskan acara ini," ucapnya.
Dalam forum ini hadir juga Kepala Dinas DP3A, Nevi Ariyani S.E yang memberikan kata sambutan sekaligus melaunching sekolah calinda Ikadi Aceh.
Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu kerja-kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Aceh.
Karena sebagaimana diketahui bersama tau bahwa angka penceraian masih tinggi di Aceh dan ini disebabkan salah satunya karena ketidaksiapan calon dara baro dan linto untuk memasuki gerbang perkawinan.
"Karena itu kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena kegiatan ini sangat diperlukan untuk calon dara baro dan linto dalam memasuki gerbang perkawinan. Dan bimbingan pranikah adalah suatu keharusan sebelum memasuki pernikahan agar memperoleh kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga," ujarnya.
Baca juga: Tak Setuju Konversi Bank Konvensional ke Syariah, Ketua IKADIN Aceh Adukan ke Komnas HAM
Antusias peserta mengikuti acara ini luar biasa.
Tercatat 144 peserta yang mengikuti webinar Pra Nikah dan 100 orang yang mengikuti sekolah Calinda.