Luar Negeri

Istri Mendiang Presiden Jovenel Moise yang Tewas Ditembak Pulang ke Haiti, Pakai Rompi Anti-Peluru

Dia telah menghabiskan 10 hari di rumah sakit di Miami, Florida, di mana diterbangkan untuk menjalani perawatan setelah suaminya ditembak mati di ruma

Editor: Faisal Zamzami
AP
Dalam foto selebaran yang dirilis oleh Menteri Luar Negeri Haiti untuk Komunikasi, ibu negara Haiti Martine Moise, mengenakan rompi anti peluru dan lengan kanannya di gendongan, tiba di Bandara Internasional Toussaint Louverture, di Port-au-Prince, Haiti, Sabtu , 17 Juli 2021. (AP) 

Moise (53 tahun), dibunuh oleh regu pembunuh yang sebagian besar terdiri dari tentara bayaran Kolombia, hingga kini detail serangan yang keji itu masih menjadi misteri.

Kepala polisi Kolombia Jorge Vargas mengatakan bahwa mantan pejabat kementerian kehakiman Haiti, Joseph Felix Badio, memberi dua tentara bayaran Kolombia perintah untuk membunuh presiden.

Tetapi tidak jelas apakah Badio pada gilirannya mengikuti perintah dari orang lain.

Badio, mantan pejabat di unit antikorupsi di kementerian kehakiman, adalah salah satu dari beberapa orang yang dicari oleh polisi Haiti, bersama mantan senator oposisi Joel John Joseph.

Keduanya digambarkan di poster pencairannya mereka sebagai buron "bersenjata dan berbahaya."

Lebih dari 20 orang telah ditangkap sehubungan dengan pembunuha.

Mantan Pejabat Kementerian Kehakiman Diduga Dalang Pembunuhan Presiden Haiti

Mantan pejabat Kementerian Kehakiman Haiti Joseph Felix Badio diduga sebagai dalang pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise.

Dugaan tersebut disampaikan oleh Kepala Kepolisian Kolombia Jenderal Jorge Vargas pada Jumat (16/7/2021). Vargas mengatakan, investigasi atas pembunuhan Moise dilakukan oleh otoritas Haiti, Kolombia, dan Interpol sebagaimana dilansir Reuters.

 Dari investigasi tersebut, kemungkinan Badio memberikan perintah kepada para pembunuh untuk mengeksekusi Moise sekitar tiga hari sebelum kejadian.

Menurut Vargas, hasil investigasi menunjukkan bahwa Badio telah memerintahkan mantan tentara Kolombia Duberney Capador dan German Rivera untuk membunuh Moise.

Padahal, kedua mantan tentara tersebut awalnya direkrut untuk memberikan layanan keamanan.

"Beberapa hari sebelumnya, tampaknya tiga hari, Joseph Felix Badio, yang merupakan mantan pejabat kementerian kehakiman (Haiti), yang bekerja di unit anti-korupsi dengan dinas intelijen umum, mengatakan kepada Capador dan Rivera bahwa mereka harus membunuh presiden Haiti," kata Vargas.

Vargas tidak memberikan bukti atau memberikan rincian lebih lanjut tentang dari mana informasi itu berasal.

Pada Minggu (11/7/2021), aparat Haiti menahan Christian Emmanuel Sanon (63) dan menuduhnya sebagai salah satu dalang di balik pembunuhan itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved