PON Aceh Sumut 2024
KONI Aceh Tancap Gas, Bina 70 Atlet Muda untuk Persiapan ke PON 2024
Padahal, sejak PON pertama di Kota Solo, Jawa Tengah tahun 1948 hingga PON 2020 di Papua, tuan rumah selalu tunggal.
"Jika nanti ada yang kalah atau gagal, kita ganti dengan atlet atau cabang yang lain," katanya.
Ia mengatakan, ujian terakhir terhadap atlet binaan akan dilihat prestasinya pada saat PORA XIV/2022 di Pidie.
Program pembinaan ini berkelanjutan mulai 2021, 2022, hingga 2023.
Karena, katanya, pada 2023 juga ada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera dan Pra-PON di Aceh.
"Kita mengharapkan para atlet yang masih muda ini nantinya bisa berprestasi," ujarnya.
Bachtiar tidak menampik kemungkinan bertambahnya atlet binaan dari cabang olahraga (cabor) lainnya.
"Penambahan atlet dan cabor binaan akan kita lihat perkembangan pada 2022. Kalau cabor bertambah, atlet juga bertambah," katanya.
Begitu juga, sebutnya, atlet yang mengikuti PON Papua yang bisa dipertahankan karena faktor usianya masih muda, otomatis masuk Pelatda.
"Maka kita bisa lihat di akhir PORA Pidie nanti, baru terjaring atlet yang sebenarnya menuju PON Aceh-Sumut," ujarnya.
Adapun cabang dan atlet binaan KONI Aceh menghadapi PON XXI/2024 yaitu squash (2 atlet), panahan (3), judo (3), kurash (1), soft tenis (3), dan menembak (2).
Kemudian, taekwondo (3), petanque (7), sepatu roda (1), tarung derajat (4), wushu (2), panjat tebing (2), pencak silat (3), dan tinju (3).
Selanjutnya, karate (3), kick boxing (2), sambo (1), triatlon (1), bulutangkis (1), anggar (3), angkat besi (3) atletik (6), balap motor (2), hapkido (3), muaythay (3), dan kempo (4 atlet).
Baca juga: Seusai Dilepas dari Pasungan, Seorang Pasien Gangguan Jiwa di Mane Pidie Shalat dalam Ambulans
Baca juga: Olivier Giroud Resmi Diperkenalkan AC Milan, Pakai Jersey Nomor Punggung 9 dan Misi Pecahkan Kutukan
Baca juga: Awalnya tak Curiga Anaknya Pulang Bawa Koper, Ibu Syok Saat Tahu Isinya Potongan Tubuh Calon Mantu
Baca juga: Beredar Foto Setya Novanto Bawa Ponsel di Lapas, ICW Desak Menkumham Pindahkan ke Nusakambangan
Squash Pelatda di Sumedang
Pengurus Provinsi Persatuan Squash Indonesia (PSI) Aceh menempatkan dua atlet dan seorang pelatih di YPS NAB Squash Club, Sumedang, Jawa Barat untuk menjalani pemusatan latihan selama empat bulan.
Ketua Umum Squash Aceh, Husaini Jamil menyebutkan, kedua atlet yang dikirim berlatih di Sumedang yaitu Nugraha Pratama, Frederick Wensley Luhur dengan pelatih, Intan Vida Yasasi.