Internasional
Tentara Suriah Serang Acara Pernikahanan Pemberontak Idlib, Dua Anak-anak Kembali Jadi Korban
Tentara Suriah melepaskan tembakan artileri ke kawasan pemberontak di Provinsi Idlib, Minggu (18/7/2021).
SERAMBINEWS.COM, EHSIM - Tentara Suriah melepaskan tembakan artileri ke kawasan pemberontak di Provinsi Idlib, Minggu (18/7/2021).
Serangan itu menewaskan sedikitnya lima warga sipil, termasuk dua anak-anak di benteng pemberontak besar terakhir negara itu di Idlib.
Pemantau perang yang berbasis di Inggris, melaporkan penembakan itu terjadi di Desa Ehsim, Sabtu (17/7/2021) malam, di selatan wilayah Idlib.
Seorang anggota keluarga kepada AFP, Minggu (18/7/2021) mengatakan para pengunjung berkumpul untuk memberi selamat kepada seorang kerabat laki-laki yang telah menikah.
Ketika serangan tentara Suriah menghantam rumah mereka.
Baca juga: Tentara Suriah Gempur Kawasan Pemberontak di Idlib, Tiga Anak-anak Ikut Tewas
Sebelumnya pada hari itu, roket yang ditembakkan oleh pasukan pro-pemerintah menewaskan enam orang di desa Sarja.
Termasuk tiga anak-anak dan seorang pekerja penyelamat.
Sehingga, sebanyak 11 orang tewas di Idlib pada Sabtu (17/7/2021).
Penembakan di Ehsim terjadi beberapa jam setelah Presiden Bashar al-Assad mengambil sumpah jabatan untuk masa jabatan keempat.
Dia berjanji akan membebaskan" daerah-daerah yang masih di luar kendali pemerintah.
Kematian itu menjadi pelanggaran terbaru dari kesepakatan gencatan senjata yang disepakati oleh Turki dan Rusia pada Maret 2020.
Untuk membendung serangan rezim Suriah di kubu yang didominasi jihadis.
Baca juga: Serangan Mortir Milisi Iran Hantam Ladang Gas Suriah Timur, Dijaga Oleh Pasukan AS
Seorang fotografer AFP di Ehsim melihat petugas penyelamat di bawah lampu sorot memotong langit-langit runtuh untuk mengambil jasad seorang wanita.
Membungkus tubuhnya dalam selimut, mereka kemudian dengan lembut menurunkannya menuruni tangga dan membawanya ke ambulans.
Berbatasan dengan Turki, wilayah barat laut Idlib adalah rumah bagi sekitar tiga juta orang.
Lebih dari setengahnya mengungsi akibat pertempuran di bagian lain Suriah yang dilanda perang.
Banyak yang bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.
Wilayah ini didominasi oleh mantan afiliasi Al-Qaeda Suriah, Hayat Tahrir al-Sham, tetapi kelompok pemberontak lainnya juga hadir.
Baca juga: Harga Roti dan Bahan Bakar Naik Berlipat Ganda di Suriah, Pemerintah Hanya Naikkan Gaji 50 Persen
Perang Suriah telah menewaskan sekitar setengah juta orang.
Memaksa jutaan lainnya meninggalkan rumah mereka sejak dimulai pada 2011 dengan penindasan brutal terhadap protes damai anti-pemerintah.(*)