Penjualan Sepmor

Penjualan Sepmor Baru di Aceh Semester I Capai 50.459 Unit, Pemasukan Pajak BBNKB I Rp 72,479 M

Karena, yang kita ketahui, akibat pendemi covid 19, kegiatan usaha masyarakat banyak yang terpuruk. Tapi anehnya, penjualan sepeda motor dalam semeste

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
For Serambinews.com
Jajaran Board of Director PT Astra Honda Motor berfoto bersama dengan model terbaru sepeda motor All New CB150R Streetfire yang dilakukan di AHM-Safety Riding & Training Center, Deltamas, Cikarang, Rabu (5/5/2021). 

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Badan Pengelolaan Keuangan Aceh menyatakan, penjualan unit sepeda motor baru di Aceh, dalam semester I (Januari-Juni 2021) masih tergolong tinggi mencapai 50.459 unit dan bertambah 849 unit, dari penjulan periode yang sama tahun 2020 lalu hanya 49.610 miliar.

"Dari penjualan sepeda motor baru sebanyak 50.459 unit tersebut, pajak Bea Balik Nama Kenderaan Bemotor pertama (BBNKB I) yang diterima Pemerintah Aceh mencapai Rp 72,479 miliar,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh, Azhari SE, MSi melalui Kepala Bidang Pendapatan, Saumi Elfiza kepada Serambinews.com, Senin (19/7) di Banda Aceh.

Saumi mengatakan, kenaikan penjualan sepeda motor baru di masa pandemi covid 19 tahun kedua ini, cukup mengejutkan pihaknya.

"Karena, yang kita ketahui, akibat pendemi covid 19, kegiatan usaha masyarakat banyak yang terpuruk. Tapi anehnya, penjualan sepeda motor dalam semester I tahun ini masih tinggi dan naik dikit sebesar 1,7 persen dari penjualan tahun lalu, periode yang sama," ujarnya.

Bebas Karena Dapat Asimilasi Covid-19, Raja Kembali Ditangkap dalam Kasus Curanmor, 8 Sepmor Disita

Penjualan sepeda motor baru semester I ini diketahui meningkat, kata Saumi, dari hasil rekapitulasi pembayaran pajak BBNKB I di Kantor Samsat Kabupaten/Kota.

Penjualan sepeda motor baru tertinggi terjadi pada bulan Juni 2021 mencapai 10.210 unit, dibandingkan Juni tahun lalu hanya 8.671 unit, meningkat 1.539 unit atau sebesar sebesar 17,74 persen.

"Para distributor sepeda motor yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar, yang kami mintai penjelasan, faktor apa saja yang membuat penjualan sepeda motor baru di masa pandemi covid 19 semester I tahun ini meningkat.

Para distributor sepeda motor itu mengatakan, di masa pandemi covid 19 ini, memang benar banyak unit usaha masyarakat yang terpuruk, antara lain sektor usaha perdagangan, industri, jasa, UMKM dan sejenisnya.

"Tapi untuk sub sektor usaha pertanian, seperti tanaman padi, dan sub sektor usaha perkebunan kelapa sawit, sub sektor perikanan darat, dan periknan tangkap laut, dalam dua tahun terakhir ini, hasil panennya bagus, begitu juga TBS kelapa sawit," ujarnya.

Kemudian, harga gabah dan TBS kelapa sawit juga cukup bagus. Padi harganya berkisar Rp 4.700-Rp 5.000/Kg, pada musim panen, dan TBS kelapa sawit Rp 800-Rp 1.200/Kg.

Sat Reskrim Polres Aceh Tenggara Amankan Empat Tersangka Pencurian Sepeda Motor

Pembelian sepeda motor baru paling banyak, menurut penjelasan distributor sepeda motor Honda, Yamaha, Suzuki dan lainnya, kata Saumi, banyak berasal dari daerah wilayah pertanian padi dan kelapa sawit. Misalnya Aceh Besar, Aceh Utara, Pidie, Pijay, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Nagan Raya, Aceh Barat dan lainnya.

Kemudian, para distributor sepeda motor tersebut mengatakan, memasuki tahun kedua pandemi covid 19, sejumlah perusahaan leasing atau pembiayaan keuangan, sudah kembali membuka kran kreditnya untuk pembelian sepeda motor baru, secara kredit atau angsuran, dengan bunga dan uang muka yang sedikit rendah, sehingga terjangkau oleh masyarakat.

Selanjutnya, kenapa penjualan sepeda motor bulan Juni 2021 ini cukup banyak mencapai 10.210 unit, kondisi itu dipengaruhi oleh tahun ajaran baru.

Setiap menjelang tahun ajaran baru setiap tahunnya, permintaan sepeda motor baru dari masyarakat akan meningkat dari bulan-bulan sebelumnya.

Para orang tua, yang anaknya sudah masuk SMA, SMK, dan kuliah, mereka akan membeli sepeda motor baru untuk anaknya, sebagai alat tranportasi ke sekolah.

Dalam semester I ini, lanjut Saumi, tidak hanya penjualan sepeda motor baru saja yang meningkat, tapi jumlah kenderaan bermotor bukan baru/bekas yang pemiliknya melakukan Bea Balik Nama Kenderaan Bermotor Kedua (BBNKB II) meningkat cukup banyak.

Tahun lalu untuk semester I, jumlah kenderaan bermotor yang di BBNKB II, hanya berkisar 2.610 unit, tahun ini untuk periode yang sama, jumlahnya menjadi 5.419 unit. Padahal, pada tahun ini, tidak ada kebijakan pemutihan BBNKB II oleh Pemerintah Aceh.

Meningkatnya kenderaan bermotor bukan baru/bekas yang di BBNKB II, kata Saumi, membuat pihaknya juga terkejut.

Hasil penelurusan pihaknya, dari sejumlah penjualan mobil bukan baru, pada umumnya masyarakat pembeli kenderaan bermotor bukan baru, setelah mereka beli, minta dilakukan BBNKB II, atas nama dirinya.

Tujuannya, pada tahun kedua setelah membeli kenderaan bermotor bukan baru dan bekas, ia mudah membayar PKB nya, atas nama dirinya, tidak harus mencari KTP pemilik kenderaan yang pertama.

Kenaikan BBNKB II itu, kata Saumi, telah membuat penerimaan PKB dalam semester I ini mencapai Rp 231,183 miliar, atau meningkat sebesar Rp 13,529 miliar atau sebesar 6,21 persen, dari penerimaan tahun lalu periode yang sama hanya Rp 217,654 miliar.

Namun begitu, kata Saumi, jumlah kenderaan bermotor yang telah membayar PKB tahunnya sampai akhir Juni 2021 ini, baru sebanyak 386.432 unit, itu masih sedikit, karena jumlah kenderaan bermotor di Aceh, yang belum membayar PKB tahunnya masih banyak lagi.

“Kita harapkan, usai lebaran Idhul Adha 1442 Hijjriah ini, masyarakat yang pajak kenderaan bermotornya sudah jatuh tempo, tolong segera dibayar ke Kantor Samsat terdekat, supaya tidak kena denda pajak tunggakan pajak kenderaan bermotor (PKB),” ujar Saumi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved