Berita Luar Negeri
Ingin Selidiki Asal Usul Covid-19 di Wuhan, Ahli WHO Ditolak Oleh China
China telah menolak proposal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa tim ahli yang menyelidiki asal-usul COVID-19
SERAMBINEWS.COM - Kota Wuhan, China menjadi sorotan dunia setelah muncul virus corona atau Covid-19.
Pandemi Covid-19 kini menyebar ke seluruh dunia.
Berbagai negara kewalahan menangani Covid-19.
WHO pun turun tangan untuk menyelidiki asal usul Covid-19.
China telah menolak proposal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa tim ahli yang menyelidiki asal-usul COVID-19 harus kembali ke situs-situs di China tempat virus corona pertama kali muncul.
Berbicara pada konferensi pers di Dewan Informasi Negara, Zeng Yixin, wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional China, mengatakan dia “terkejut” bahwa WHO telah mengusulkan tim kembali ke tempat-tempat di pusat kota Wuhan.
Lokasi itu mereka kunjungi awal tahun ini dan juga menyelidiki hipotesis bahwa itu bocor dari laboratorium.
Zeng mengatakan langkah seperti itu "tidak ilmiah".
Baca juga: Hari Ini Kamis 22 Juli 2021 Bertambah 49.509 Orang Positif Covid-19 di Indonesia, Total 3 Juta lebih
Dalam pertemuan tertutup pekan lalu, kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengusulkan tahap kedua penyelidikan tentang asal-usul virus corona harus mencakup studi lebih lanjut di China serta "audit" laboratorium.
“Menemukan asal usul virus ini adalah latihan ilmiah yang harus dijauhkan dari politik,” kata Ghebreyesus.
“Agar hal itu terjadi, kami berharap China mendukung fase berikutnya dari proses ilmiah ini dengan membagikan semua data yang relevan dalam semangat transparansi,” tambahnya.
WHO berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk meningkatkan penyelidikannya tentang asal usul virus, yang pertama kali muncul di Wuhan dan kini telah menewaskan lebih dari 4,1 juta orang di seluruh dunia.
Baca juga: Dinkes Aceh Tengah Gelar Vaksinasi Covid-19 Secara Massal
Tim ahli internasional dan China melakukan kunjungan pertama mereka ke Wuhan pada pertengahan Januari, lebih dari setahun setelah kasus pertama yang saat itu disebut "pneumonia misterius" pertama kali terdeteksi.
Mereka menghabiskan empat minggu di kota, mengunjungi situs-situs utama termasuk pasar Makanan Laut Huanan yang sekarang ditutup, dan dua laboratorium penelitian yang bekerja dengan virus dari kelelawar, hewan yang dicurigai sebagai inang untuk COVID-19.
China telah menolak saran bahwa virus corona bisa bocor dari laboratorium Wuhan dengan mengatakan mereka beroperasi dengan standar keamanan internasional.
Baca juga: Anda Vaksin Pertama Tanggal 26 Juni? Ini Jadwal Vaksin Kedua