Gajah Rusak Kebun Warga, Puluhan Batang Kelapa Sawit Tumbang
Seekor gajah liar dilaporkan sering menampakan wujud di areal perkebunan masyarakat di Kampung Tenggulun, Kecamatan Tenggulun,
KUALASIMPANG – Seekor gajah liar dilaporkan sering menampakan wujud di areal perkebunan masyarakat di Kampung Tenggulun, Kecamatan Tenggulun, Aceh Tamiang. Kemunculan satwa liar ini juga diiringi dengan perusakan tanaman kelapa sawit yang rata-rata mulai memproduksi buah.
Paimun, seorang petani menuturkan kemunculan gajah ini biasanya terjadi pada malam hari dan pagi harinya menyisakan kerusakan yang luar biasa. Secara pribadi, Paimun mengaku sudah menderita kerugian 40 batang pohon kelapa sawit.
“Antara 39 atau 40 batang lebih, rata-rata sudah buah pasir,” kata Paimun, Sabtu (24/7/2021). Dia memastikan kerusakan serupa dialami petani kelapa sawit lain yang membuka lahan di kawasan itu. Dia memprediksi kerusakan akibat amukan gajah ini mencapai 100 batang kelapa sawit. “Banyak yang rusak, untuk jumlah 100 batang pasti ada,” sebutnya.
Sejauh ini Paimun belum bisa memastikan jumlah gajah yang merusak hamparan perkebunan itu.
Tapi dia mengaku pernah melihat langsung seekor gajah berukuran besar ketika masuk ke lahannya beberapa waktu lalu. “Saya lihat cuma satu, kalau sebenarnya berapa, saya tidak tahu,” ungkapnya.
Datok Penghulu Kampung Tenggulun, Abidin ketika dikonfirmasi justru belum mengetahui adanya amukan gajah di lahan masyakarat. Dia justru mempertanyakan sikap masyarakat yang tidak terbuka memberi informasi kepada dirinya agar bisa ditindaklanjuti. “Loh, memang ada ya, kapan itu,” kata Abidin.
Meski begitu Abidin mengakui kalau daerah tersebut sering didatangi gajah. Bahkan di awal tahun 2021, kemunculan gajah ini juga menyebabkan perkebunan kelapa sawit masyarakat rusak. “Kalau awal tahun ada, banyak juga tanaman yang dirusak,” ujarnya.
Sementara Camat Tenggulun, Dede Winatha mengatakan masih menelusuri informasi kemunculan gajah ini, karena sejauh ini dirinya sama sekali belum mendapat laporan.
Sejumlah petani di Tenggulun, Aceh Tamiang hingga saat ini memilih bertahan di areal perkebunan kelapa sawit untuk menghalau kemunculan gajah.
Kemunculan gajah dalam beberapa hari ini telah menyebabkan sebagian lahan perkebunan kelapa sawit di daerah itu rusak.
Paimun mengatakan gajah tersebut terakahir terlihat menjelang malam Idul Adha dan masih berpotensi merusak tanaman masyarakat.
Untuk mencegah kerusakan lebih parah, petani pun beramai-ramai bertahan di lahan perkebun dengan dibekali petasan.
"Kami sudah tiga malam di sini, tidak pulang-pulang. Maksudnya biar jangan rugi lebih banyak lagi,” kata Paimun.
Paimun membenarkan kalau dirinya belum melaporkan kasus ini ke Datok Penghulu maupun Camat. Tapi dia menegaskan telah melaporkan kemunculan gajah ini ke BKSDA dan disikapi dengan pemberian bantuan petasan.
“Kami ada lapor ke BKSDA, terus dikasih mercon. Pakai mercon inilah kami usir gajahnya,” lanjut Paimun yang menyebut ada sekira 20 petani yang bertahan bersamanya.
Indra, petani lainnya menambahkan kemunculan gajah ini tidak bisa diprediksi dan bisa terjadi setiap saat. Sebelumnya kata dia, seekor gajah juga terlihat muncul di area perkebunan kelapa sawit dan merusak sebagian tanaman. “Untungnya dari permukiman masih agak jauh, jadi warga di sini tidak terlalu takut,” kata dia.(mad)