Kematian Pasien Covid-19 Meningkat, Luhut Ungkap Faktor Penyebabnya

Selain itu, pihaknya juga menegaskan perlunya menyediakan tempat isolasi terpusat dan terpantau bagi pasien risiko tinggi yang melakukan isolasi mandi

Editor: Faisal Zamzami
Dokumentasi Facebook Resmi Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tengah mengadakan rapat koordinasi secara daring dengan kementerian dan lembaga terkait membahas perkembangan program padat karya, di Jakarta, Senin (15/2/2021). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sejumlah faktor penyebab meningkatnya kematian pasien Covid-19 dalam sepekan terakhir.

Hal ini disampaikan ketika memberikan arahan kepada jajaran pimpinan provinsi se-Jawa dan Bali serta kementerian dan lembaga terkait pada Sabtu (24/7/2021) kemarin.

Arahan tersebut dibeberkan pada rapat koordinasi bertema “Tindak Lanjut Langkah Intervensi untuk Penurunan Tingkat Kematian Akibat Covid-19 di Jawa-Bali”.

“Dari hasil penelitian tim di lapangan, angka kematian meningkat karena beberapa faktor. Kapasitas RS yang sudah penuh, pasien yang ketika datang saturasinya sudah buruk, serta meninggal karena tidak terpantau ketika melakukan isolasi mandiri di rumah,” jelas Luhut, sebagaimana dikutip dari keterangan resminya pada Minggu (25/7/2021).

Luhut menambahkan, hasil tinjauan lapangan menemukan bahwa rata-rata pasien yang meninggal menderita komorbid atau belum menerima vaksin.

“Setelah memahami faktor-faktor ini, kita harus melakukan intervensi untuk mengurangi angka kematian secara cepat,” tegasnya.

Langkah-langkah intervensi tersebut adalah dengan meningkatkan kapasitas ICU dari RS dengan oksigen sentral pada daerah-daerah yang memiliki tingkat kematian tinggi.

Selain itu, pihaknya juga menegaskan perlunya menyediakan tempat isolasi terpusat dan terpantau bagi pasien risiko tinggi yang melakukan isolasi mandiri.

Sejalan dengan itu, Dinas Kesehatan diminta untuk berkoordinasi dengan TNI untuk memperoleh akses paket obat gratis dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Satuan Tugas (Satgas) PPKM di level desa harus kembali diaktifkan dan melakukan pemantauan ketat terhadap setiap warga yang terindikasi mengalami gejala Covid-19.

Selanjutnya, pemerintah secara berkala akan menerapkan pemantauan angka kematian dengan sejumlah kerangka.

Kerangka tersebut mencakup jumlah kasus kematian yang sudah divaksin, kasus komorbid, klasifikasi usia, ketersediaan akses terhadap obat-obatan, perawatan oksigen, pentahapan penyakit dan paparan terhadap badai sitokin serta lokasi kematian.

Kerangka ini diterapkan agar seterusnya pemerintah dapat mengambil langkah mitigasi secara strategis, komprehensif dan tepat sasaran.

 “Kunci dalam menangani pandemi ini adalah disiplin dan kerja bahu-membahu. Dengan bersama-sama dan konsisten melakukan dan meningkatkan testing dan tracing, diharapkan mata rantai ini akan terputus,” pungkas Luhut.

Rakor ini turut dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Gubernur Bali, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Timur, Deputi Gubernur DKI Jakarta, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Bupati Surakarta, Bupati Karawang dan perwakilan kementerian dan lembaga terkait.

Baca juga: Pria Ini Meninggal karena Virus Corona, Sempat Ejek Vaksin Covid-19

Baca juga: Pria Positif Covid-19 Disiksa Warga di Sumut, Diikat hingga Diseret di Jalan, Polisi Usut Pelakunya

Luhut Minta 4 Provinsi Buat Laporan Khusus Penyebab Tingginya Kematian akibat Covid-19

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti tingginya angka kematian akibat Covid-19 di beberapa daerah.

Hal ini ia sampaikan dalam rapat koordinasi internal membahas perkembangan angka kasus Covid-19 selama adanya kebijakan PPKM Darurat.

"Saya minta pada teman-teman sekalian meskipun ada penurunan dibandingkan (kasus Covid-19) dengan minggu pertama penerapan PPKM, tren penurunan mobilitas dan aktivitas tetap harus dipertahankan," kata dia melalui keterangan tertulis, dikutip Sabtu (24/7/2021).

"Terkait Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, saya minta buatkan laporan khusus penyebab tingginya angka kematian, berikan juga usulan upaya untuk menurunkan angka kematian tersebut," sambung Luhut.

Selain itu, Luhut juga menyoroti penanganan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman).

Luhut mengatakan, umumnya pasien Covid-19 yang dbawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi parah setelah melakukan isolasi mandiri.

Luhut lantas memerintahkan Panglima TNI untuk mengoordinasikan kegiatan testing dan tracing di tujuh wilayah aglomerasi se-Jawa dan Bali.

Targetnya yaitu pelacakan dilakukan pada delapan kontak erat per pasien yang dicapai dalam 2 minggu ke depan.

"Kalau bisa, TNI segerakan proses testing agar kita bisa membawa penderita ketika saturasi masih di atas 80 sehingga mereka masih bisa tertolong," kata dia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, berdasarkan laporan yang diperolehnya dari beberapa dokter dan perawat, pasien Covid-19 yang dibawa ke rumah sakit memang kerap dalam kondisi parah.

"Pasien yang tidak tertolong itu umumnya masuk rumah sakit sudah terlambat, saturasi oksigennya hanya 70 atau 80. Jadi kalau saturasinya masih di atas 94 itu masih aman untuk melakukan isoman di rumah dengan catatan tidak bergejala.

Tetapi kalau bergejala dan saturasinya di bawah 94 harus segera dirawat di lokasi isoter atau RS yang memiliki fasilitas alkes dan nakes," kata Menkes.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan bahwa industri saat ini diwajibkan untuk melakukan pelaporan berkala terkait penerapan protokol kesehatan.

Apabila perusahaan tidak melakukan pelaporan, lanjut Menperin, akan dikenakan sanksi administrasi.

Hal ini dilakukan untuk menekan angka kasus Covid-19 yang terjadi di kawasan industri.

Baca juga: Tim SAR Gabungan Hentikan Operasi Pencarian ABK Korban Kapal Tenggelam, TNI AL Lanjutkan Pemantauan

Baca juga: Siap-siap Beralih, Ini Daftar Kota yang Sudah Siarkan TV Digital

Baca juga: VIDEO Dilaporkan Dugaan Kehamilan Palsu, Korban Pemukulan Satpol PP:Perut Kadang Besar Kadang Kecil

Kompas.com dengan judul "Luhut Ungkap Faktor Penyebab Kematian Pasien Covid-19 Meningkat",

BACA BERITA KASUS COVID-19 LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved