Tanam Padi Gadu
Realisasi Tanam Padi Gadu di Aceh Capai 82.742 Ha, Jumlah Pupuk Subsidi Disalurkan 67.052 Ton
Pada musim tanam gadu ini, realisasi tanam padi bisa mencapai seluas itu, sudah masuk relatif bagus,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Sementara untuk wilayah pegunungan, seperti Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues, realisasi tanam padi gadunya masih berada di bawah 1.000 hektar.
Misalnya Aceh Tengah, ditargetkan 1.307 hektar, baru terealisir seluas 400 hektar, Bener Meriah targetnya 418 hektar, baru terealisir seluas 127 hektar, Gayo Lues targetnya 3.679 hektar, realisasinya baru seluas 738 hektar.
Kabid Produksi Distanbun Aceh, Safrizal mengatakan, laporan realisasi tanam padi yang baru disampaikan Ksadistanbun Aceh itu, terus akan bertambah lagi, karena masa tanam padi gadu terus akan berjalan sampai bulan September, sesuai dengan kondisi hujan di suatu daerah.
Kalau air irigasi di sawah petani di satu daerah tersedia dalam jumlah yang cukup, untuk dua sampai tiga bulan ke depan, kata Safrizal, realisasi tanam padi gadunya bisa bertambah luas lagi.
Tapi sebaliknya, kata Safrizal, jika mulai bulan ini, jumlah turun hujannya di daerah tersebut frekuensinya menurun, tambahan realisasi tanam padi gadunya jadi kecil.
Safrizal mengatakan, dari laporan sejumlah penyuluh pertanian di sejumlah daerah kepada kami, masih ada beberapa daerah sentra produksi padi, yang belum melaporkan luas tanam padi gadunya secara menyeluruh ke Distanbun Aceh, karena kelompok taninya belum siap tanam padi.
Contohnya Aceh Utara dan Bireuen, petaninya belum semua menyelesaikan tanama padi gadunya sampai bulan Juli ini.
Lebih jauh Safrizal mengatakan, untuk membantu petani padi di masa pandemi covid 19, dalam pelaksanaan tanam padi gadu tahun ini, banyak program bantuan yang diberikan pemerintah, untuk mempertahankan ketahanan pangan nasional dan daerah di masa pandemi covid19 ini.
Dari realisasi tanam padi gadu seluas 84.742 hektar itu, sebut safrizal, diantaranya ada program IP 300 bantuan dari APBA 2021 seluas seluas 3.800 hektar tersebardi lima daerah dan tanam padi reguler seluas 15.000 hektar, bantuan bibit dari sumber anggran APBN 2021.
Untuk rogram IP 300, sebut Safrizal, kelompok petani padinya diberikan bantuan olah tanah, bibit dan puuk, untuk areal inti, sedangkan untuk areal pendukung, dibantu bibit padi dan pupuk.
Dalam masa pandemi covid 19, kata Safrizal, dimana ekonomi sedang lesu, tapi kepedulian pemerintah tetap tinggi untuk membantu petani padi. Pemerintah pusat memberikan bantuan bibit padi gratis kepada anggota kelompok tani, untuk program tanam reguler.
Selanjutnya Pemerintah Aceh bantu biaya olah tanah, bibit dan pupuk, untuk program IP 300. Hal ini dilakukan, agar petani tetap bersemangat tanam padi, untuk kebutuhan logistik ketahanan pangan nasional dan daerah, agar tidak impor beras dari luar negeri.
Oleh karena itu, kepada petani yang sudah mengolah tanah dan menerima bantuan bibit padi dari pemerintah, tolong segera direalisasikan tanaman padinya, dengan memperkirakan kondisi tersediaan air irigasi di lahan sawahnya.
Hal ini, kata Safrizal, agar petani tidak mengalami kerugian, akibat ancaman kekeringan dan fuso, karena suplai air irigasi, pada musim tanam gadu, sangat terbatas, tidak seperti musim tanam rendengn, hujannya banyak, air irigasinya tersedia dalam jumlah cukup banyak.
Sementara itu, kabid penangan Pupuk Kadistanbung Aceh, Irfahrurrazi yang dimintai penjelasannya terakit penyaluran pupuk subsidi untuk petani padi mengatakan, pupuk subsid yang disalurkan, disesuaikan dengan daftar E-RDKK anggota kelomok tani.