Luar Negeri

Kisah Presiden Baru Peru Pedro Castillo Hidup Sederhana, Rumah di Kampung Miskin, Istrinya Guru Desa

"Saya suka yang sederhana... Suami saya suka apa yang saya pakai, dan saya suka apa yang dia kenakan," katanya.

Editor: Faisal Zamzami
AP PHOTO/FRANKLIN BRICENO
Presiden Peru yang baru, Pedro Castillo, memakai topinya dan Ibu negara Peru, Lilia Paredes (48), sedang meniup tungku untuk membakar kayu di rumah gubuknya di Chugur, Peru, Kamis (22/7/2021). Suaminya, Pedro Castillo, terpilih sebagai presiden baru Peru berkat dukungan warga miskin dan pinggiran, yang merasa senasib dengan pria berprofesi guru tersebut.(AP PHOTO/FRANKLIN BRICENO) 

Perekonomian Peru yang merupakan produsen tembaga terbesar kedua di dunia hancur akibat pandemi virus corona, memicu tingkat kemiskinan lebih tinggi hingga hampir sepertiga dari populasi, dan menghilangkan keuntungan dalam satu dekade.

Fujimori sempat menggugat hasil pemilu dengan menuduh ada ribuan penipuan suara, tapi klaimnya tidak terbukti.

Menolak mewah, tetap merendah

Tidak seperti semua mantan presiden Peru selama 40 tahun terakhir, keluarga Pedro Castillo tidak memiliki rumah di Lima.

Paredes mengatakan, dia dan suaminya harus memutuskan apakah mereka akan tinggal di kediaman presiden, tetapi kemungkinan mereka akan menyebutnya rumah.

Dia sudah melihatnya dari luar tetapi tidak pernah masuk ke dalam, bahkan saat tur berpemandu yang ditawarkan selama masa pra-pandemi Covid-19.

Memilih tempat tinggal adalah keputusan penting mengingat slogan anti-elite yang digaungkan Castillo.

Slogan kampanyenya bisa dipertanyakan jika keluarganya pindah ke istana presiden yang mewah.

Lilia Paredes berangkat ke ibu kota membawa beberapa tas berisi makanan, termasuk kacang polong, buncis, tepung jagung manis, dan keju yang dibuat keluarga di rumah setelah memerah susu sapi mereka saat fajar.

Rumah keluarga yang dibangun Castillo lebih dari 20 tahun yang lalu, selanjutnya akan dirawat oleh kakak perempuan Paredes.

Keluarga Castillo juga membawa buku-buku pelajaran untuk Arnold (16) dan Alondra (9).

Paredes berharap anak-anaknya kuliah di universitas dan perguruan tinggi negeri.

Dia bilang Arnold ingin belajar teknik sipil karena suka matematika. “Alondrita akan melanjutkan belajar di sekolah umum,” kata Paredes.

Jika itu terjadi, akan menjadi pertama kalinya dalam beberapa dekade anak-anak presiden bersekolah di sekolah umum.

Sebelumnya para presiden Peru lebih memilih sekolah swasta.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved