Dimediasi Camat, Palang Kantor Kepala Kampung di Aceh Singkil Dibuka

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kantor Kepala Kampung Blok 15, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, yang dipalang Badan Permusyawaratan Kampung (BPKam) dibuka. 

Setelah kedua belah pihak yang bersengketa, yaitu BPKam dan Kepala Kampung Blok 15, dimediasi Camat Gunung Meriah, Abdul Hanan, Jumat (30/7/2021). 

"Palang kantor kepala desa sudah dibuka setelah kedua belah pihak kami mediasi secara terpisah," kata Abdul Hanan.

Baca juga: Remaja 16 Tahun Tewas Penuh Luka di Rumah, Sempat WA Ibunya Agar Cepat Pulang

Hanan membenarkan berdasarkan keterangan Kepala Kampung Blok 15, honor BPKam dan perangkat kampung belum dibayar.

Tetapi bukan tujuh bulan melainkan lima bulan, sebab yang dua bulan belum dilakukan penarikan.  

Sedangkan BPKam sebut Abdul Hanan menerima palang kantor kepala kampung dibuka pihaknya. Setelah kepala kampong bersedia membayar honor minggu depan. 

"Saya sudah mengingatkan kepala kampong agar tepati janjinya. Agar permasalahan serupa tidak terulang," tandas Hanan.

Baca juga: Mantan Datuk di Aceh Tamiang Ditangkap di Langkat, Diduga Korupsi Dana Desa Rp 1 Miliar Lebih

Sebelumnya diberitakan sudah tujuh bulan honor Badan Permusyawaratan Kampung (BPKam) Blok 15 Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, belum dibayar. 

Kesal lantaran tak juga terima haknya, anggota "DPR" desa tersebut segel kantor kepala kampung setempat. Dengan cara palang pintu menggunakan kayu.

"Penyegelan ini buntut kekesalan lantaran gaji belum dibayar sejak Januari hingga Juli," kata Idrus Syahputra Ketua BPKam Blok 15.

Baca juga: Grafik Positif Covid-19 di Bireuen Naik Tajam, Ini Datanya

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Aceh Singkil, Azwir mengatakan, segera memanggil camat Gunung Meriah dan Kepala Kampung Blok 15 untuk mengetahui alasan honor BPKam belum cair. 

Terkait Pemalangan kantor kepala kampung, Azwir meminta dibuka. Agar pelayanan terhadap masyarakat tidak terganggu. 

"Jangan sampai terganggu masyarakat yang membutuhkan pelayanan ke kantor kepala kampung. Kalau honor kami coba koordinasi dengan camatnya," tukas Azwir.(*)

Baca juga: Lihat Siswi SMP Diperkosa, Pria Paruh Baya Malah Minta Jatah