Internasional
Inggris Peringatkan Myanmar, Covid-19 Dapat Menginfeksi Separuh Penduduk
Duta Besar Inggris untuk PBB memperingatkan setengah dari 54 juta orang Myanmar dapat terinfeksi Covid-19 dalam dua minggu ke depan.
SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Duta Besar Inggris untuk PBB memperingatkan setengah dari 54 juta orang Myanmar dapat terinfeksi Covid-19 dalam dua minggu ke depan.
Hal itu disampaikan ketika utusan Myanmar meminta pemantau PBB untuk memastikan pengiriman vaksin ke negaranya.
Dilansir Reuters, Jumat (30/7/2021), Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021.
Dimana aksi protes dan pertempuran antara tentara dan milisi yang baru dibentuk terus menyebar di seluruh negeri.
Amerika Serikat, Inggris dan lainnya telah menjatuhkan sanksi pada penguasa militer atas kudeta dan penindasan protes pro-demokrasi di mana ratusan orang telah tewas.
"Kudeta telah mengakibatkan keruntuhan total sistem perawatan kesehatan, dan petugas kesehatan diserang dan ditangkap," kata Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward.
Baca juga: China Lokcdown Kota Perbatasan dengan Myanmar, 15 Kasus Virus Corona Ditemukan
Dia menyampaikan hal dalam diskusi informal Dewan Keamanan PBB tentang Myanmar.
"Virus ini menyebar ke seluruh penduduk, memang sangat cepat," ujarnya.
"Menurut beberapa perkiraan, dalam dua minggu ke depan, separuh penduduk Myanmar bisa terinfeksi Virus Corona," katanya.
Media pemerintah Myanmar, Rabu (28/7/2021) melaporkan penguasa militer sedang mencari kerja sama yang lebih besar dengan negara-negara lain untuk mengatasi virus Corona.
Infeksi di negara Asia Tenggara itu telah melonjak sejak Juni 2020, dengan 4.980 kasus dan 365 kematian dilaporkan pada Rabu, menurut data kementerian kesehatan.
Petugas medis dan layanan pemakaman menempatkan korban jauh lebih tinggi.
Baca juga: Kudeta Myanmar Masih Bergejolak, Warga Gelar Pemakaman Palsu Min Aung Hlaing
“Untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 yang lancar dan efektif," kata Duta Besar Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun.
"Serta memberikan bantuan kemanusiaan, pemantauan ketat oleh komunitas internasional sangat penting,' jelasnya.
Dia berbicara mewakili pemerintah sipil terpilih pada diskusi Dewan Keamanan.