Internasional
Ironis, 21 Anggota Tim Pembersihan Ranjau dari Arab Saudi dan Asing Tewas Secara Tragis di Yaman
Sebanyak 21 anggota tim pembersihan ranjau Arab Saudi dan asing di Yaman telah kehilangan nyawa mereka.
SERAMBINEWS.COM, JEDDAH - Sebanyak 21 anggota tim pembersihan ranjau Arab Saudi dan asing di Yaman telah kehilangan nyawa mereka.
Jumlah itu didapat selama tiga tahun operasi di tempat yang dikenal sebagai ladang ranjau terbesar di dunia.
Korban tewas secara tragis itu terungkap dalam angka-angka skala proyek yang dilakukan di negara yang dilanda perang itu.
Bekerja sama dengan tim Yaman lokal di bawah payung Proyek Arab Saudi untuk Pembersihan Ranjau Darat (Masam).
Diluncurkan oleh Badan Pusat Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSrelief) pada 25 Juni 2018.
"Prakarsa ini sejauh ini telah menelan biaya 133 juta dolar AS," kata Direktur Masam, Osama Al-Gosaibi, kepada Asharq Al-Awsat, Jumat (30/7/2021).
Dia mengatakan tim lapangan proyek telah membongkar 263.797 ranjau darat.
Termasuk persenjataan yang tidak meledak, dan alat peledak mematikan lainnya.
Baca juga: Arab Saudi Bersihkan 3.154 Ranjau Darat di Yaman, Milisi Houthi Kembali Serang Dengan Drone
Sejak dimulainya program hingga 23 Juli 2021, regu penjinak bom menangani 169.792 persenjataan yang tidak meledak.
Kemudian, 83.943 ranjau anti-tank, dan 3.984 ranjau anti-personil yang mencakup 25 juta meter persegi wilayah Yaman.
Pemerintah Yaman mengatakan milisi Houthi yang didukung Iran telah menanam lebih dari 1 juta ranjau darat di negara itu sejak dimulainya konflik pada 2015.
Sehingga, mengubahnya menjadi negara yang paling banyak ranjau sejak Perang Dunia II.
KSrelief baru-baru ini memperpanjang kontrak Masam untuk satu tahun lagi, dengan biaya 33,6 juta dolar AS.
Proyek ini dilakukan oleh tim ahli Arab Saudi dan internasional melalui tim Yaman yang telah dilatih.
Dengan tugas menghancurkan semua jenis ranjau yang ditanam secara acak oleh milisi Houthi.