Berita Banda Aceh

Badai, Nelayan di PPS Lampulo Tunda Melaut, Tinggi Ombak Capai 5 Meter, Harga Ikan Masih Tinggi

Pasalnya di tengah laut tekanan badai antara 15 – 20 knot dan tinggi ombak empat hingga lima meter.

Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Sejumlah boat nelayan yang tunda melaut akibat badai angin kencang di tengah laut, masih parkir di dermaga kolam I dan II PPS Kutaradja Lampulo, Banda Aceh, Senin (2/8/2021). 

Sementara pada hari Sabtu (31/7) sebelumnya, jumlah boat nelayan yang pulang melaut  masih sedikit sekitar 9 unit boat, dengan jumlah iksan yang dibawa pulang sekitar 40,796 ton.

Jenis ikan yang dibawa pulang adalah, cakalang sebanyak 21,224 ton, layang 21,224 ton, tongkol krai 1,540 ton dan tuna (yellow fin) 2,716 ton. Sementara harga lelang ikannya berkisar antara Rp 17.000 – Rp 28.000/Kg.

Oni mengungkapkan, bila dilihat dari volume ikan yang dibawa pulang pada hari Sabtu dan Minggu rata-rata  berkisar 4,3  -  4,5 ton/unit boat nelayan.

Harga ikan tinggi

Tapi terkait harga lelang, pada hari Minggu kemarin, harga lelang ikannya sedikit tinggi mencapai Rp 36.000/Kg, pada hari Sabtu sebelumnya paling tinggi Rp 28.000/Kg.

Kondisi ini, kata Oni menunjukkan harga lelang  masih tinggi, karena pengaruh hasil tangkapan  boat nelayan yang bermarkas di PPS Kutaradja Lampulo, belum banyak.

Kondisi itu disebabkan, masih kuatnya tekanan angin laut di wilayah barat  dan selatan Aceh, yang lautnya banyak ikan.

Dengan kondisi angin masih kencang dengan tekanan 20 knot dan ketinggian ombat di laut berkisar 4 – 5 meter, ungkap Oni, membuat ikan tidak muncul kepermukaan laut.

Oleh karena itu, saat nelayan menabur jaringnya ke tengah laut bebas, hasil tangkapan ikan sedikit.

"Bahkan para tekong boat yang sedang menangkap ikan di tengah laut, pada saat kembali dari laut dan menceritkannya kepada kami bahwa angin di tengah laut masih kencang.

Para tekong itu mencari pulau-pulau kecil untuk tempat berlindung di kawasan laut yang angin lautnya sangat kencang dan ombaknya tinggi.

Setelah angin lautnya mereda, baru kembali menebar jaring ke tengah laut untuk menagkap ikan.

Menurut para tekong itu, kata Oni, angin itu diperkirakan baru reda setelah Jumat, 6 Agustus 2021.

"Karena itu, boat-boat nelayan yang baru pulang pada hari Minggu dan Senin, mereka baru akan melaut kembali setelah hari Jumat (8/8/2021). 

Alasannya, menurut toke bangku, kalau pergi melaut sebelum hari Jumat, dimana badai  di tengah laut masih kencang, hasil tangkapannya sedikit dan tidak kembali modal,” ujar Oni. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved