Olimpiade Tokyo 2020

Ternyata Bukan 100 Persen Emas Murni, Ini Kandungan dan Bahan untuk Membuat Medali Emas Olimpiade

Penghargaan ini menjadi buruan utama para atlet yang berlaga di sebuah olimpiade. Hanya yang menduduki peringkat pertamalah yang berhak meraih...

Editor: Eddy Fitriadi
Alexander NEMENOV/AFP
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. 

SERAMBINEWS.COM - Medali emas merupakan prestise tertinggi yang diraih seorang atlet.

Penghargaan ini menjadi buruan utama para atlet yang berlaga di sebuah olimpiade.

Hanya yang menduduki peringkat pertamalah yang berhak meraih penghargaan tertinggi ini.

Namun, tahukah Anda bahwa medali untuk juara satu itu ternyata bukan 100 persen emas murni?

Diberitakan Insider, hanya 1,2 persen dari medali emas yang diberikan kepada juara Olimpiade Tokyo mengandung emas.

Sementara 98,8% bagian lainnya adalah perak, menurut Compound Interest, situs komunikasi sains yang meneliti campuran bahan kimia.

Medali emas Olimpiade Tokyo memiliki berat sekitar 0,54 kg.

Artinya, setiap medali emas hanya berisi sekitar 6,7 gram emas.

Saat Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, medali emas juga mengandung sekitar 6 gram emas, CNN melaporkan, meskipun medali itu lebih ringan daripada yang diberikan di Tokyo.

Biasanya, medali emas berupa bagian dasar perak yang diselimuti lapisan emas tipis.

Hanya medali perak pada pertandingan tahun ini, yang beratnya sama dengan medali emas, yang seluruhnya dibuat dari perak.

Lebih ringan, medali perunggu memiliki berat 0,4 kg.

Perunggu adalah campuran tembaga dan timah.

Medali perunggu terdiri dari 95% tembaga dan 5% seng.

Jepang membuat sendiri semua medalinya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved