UEA Umumkan 1.537 Kasus Baru Virus Corona dan Segera Suntik Anak Tiga Sampai 17 Tahun

SERAMBINEWS.COM, ABU DHABI - Uni Emirat Arab (UEA), Senin (2/8/2021) mengumumkan temuan baru kasus virus Corona.

Pejabat kesehatan UEA mengkonfirmasi 1.537 infeksi Covid-19 baru dan lima kematian semalam.

Negara kaya raya itu sedang melanjutkan kampanye vaksinasi nasional.

Kementerian Kesehatan dan Pencegahan (MoHAP) mengatakan beban kasus negara itu sekarang mencapai 683.914 orang dengan 1.956 kematian sejak pandemi virus Corona dimulai.

Kementerian menambahkan 1.492 orang telah pulih dari Covid-19, sehingga jumlah total pemulihan menjadi 661.156 orang.

UEA memiliki salah satu tingkat imunisasi tertinggi di dunia, dengan 79,04 persen populasi telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 sementara 70,69 persen telah divaksinasi penuh.

Baca juga: Uni Emirat Arab Berikan Visa Emas Kepada Dokter, Penghargaan Sebagai Pahlawan Garis Depan

Sebanyak 16.810.996 telah disediakan sejauh ini, dengan laju distribusi vaksin 169,97 dosis per 100 orang.

Kementerian kesehatan juga menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinopharm untuk kelompok usia 3 hingga 17 tahun, sebagai bagian dari upaya UEA untuk memerangi Covid-19.

Hal itu mengutip Kementerian Kesehatan keputusan itu muncul setelah uji klinis dan evaluasi ekstensif, tanpa memberikan rincian apa pun.

Pihak berwenang mengatakan pada bulan Juni uji coba akan memantau respon imun dari 900 anak.

Negara Teluk, yang memiliki tingkat imunisasi tertinggi di dunia, telah menyediakan vaksin Pfizer-BioNTech untuk anak-anak berusia 12-15 tahun.

Kementerian kesehatan mengatakan 78,95 persen dari populasi UEA sekitar 9 juta telah menerima satu dosis vaksin sementara 70,57 persen telah divaksinasi penuh.

Baca juga: Uni Emirat Arab Gunakan Sotrovimab, Obat Penyembuh Pasien Virus Corona Kritis

UEA, pusat pariwisata dan perdagangan di kawasan itu, mencatat 1.519 infeksi virus Corona baru pada Minggu (1/8/2021).

UEA memimpin uji klinis Fase III dari vaksin yang diproduksi oleh pembuat obat milik negara China Sinopharm.

Bahkan, telah mulai memproduksinya di bawah usaha patungan antara Sinopharm dan perusahaan teknologi yang berbasis di Abu Dhabi Group 42.(*)

Baca juga: Uni Emirat Arab Kirim Enam Tahanan Teluk Guantanamo ke Yaman