Nenek Meninggal dengan Luka Gorok
Pihak Kepolisian Polres Aceh Barat terus mendalami kasus pembunuhan seorang nenek bernama Dahniar (62)
* 8 Mayam Emas Melayang
MEULABOH - Pihak Kepolisian Polres Aceh Barat terus mendalami kasus pembunuhan seorang nenek bernama Dahniar (62), warga Kompleks Perumahan Budha Tzu Chi, Desa Peunaga Paya, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Pada Selasa (3/8/2021) sekitar pukul 06.00 WIB, sang nenek ditemukan meninggal dengan kondisi mengenaskan. Leher digorok nyaris putus. Meninggalnya perempuan tersebut diduga akibat pembunuhan.
Sehari-hari Dahniar berjualan di kios depan rumahnya. Warga setempat menceritakan, pada Senin malam Dahniar ditemani oleh seorang anak perempuan yang merupakan anak tetangganya. Bocah itu sudah seperti cucu sendiri.
Korban saat ditemukan berada dalam kiosnya dalam kondisi bersimbah darah, sehingga membuat warga sekitar menjadi geger atas peristiwa tersebut. “Belum ada tersangka, kita masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi di Mapolres,” kata Kapolres Aceh Barat AKBP Andrianto Argamuda melalui Kasat Reskrim AKP Parmohonan Harahap yang dikonfirmasi Serambi, Selasa (3/8/2021).
Dalam kasus tersebut, pihak kepolisian terus memanggil para saksi ke Mapolres Aceh Barat guna dimintai keterangan guna mendapatkan petunjuk untuk mengungkap peristiwa tersebut. “Korban meninggal karena ada bekas luka di leher yang diduga digorok, kita masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut,” jelas AKP Parmohonan.
Jasad korban tersebut dibawa ke rumah sakit RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh untuk divisum. Petugas di RSUD Cut Nyak Dhien memandikan jenazah yang telah meninggal tersebut, sebelum diantarkan pulang ke rumahnya.
M Nasir, salah satu cucu korban, berharap pihak kepolisian dapat mengungkap kasus tersebut. Disebutkan, dalam peristiwa tersebut sebanyak 8 mayam emas yang selama ini berada di tangan korban hilang, yang diduga dirampas oleh pelaku pembunuhan. Emas yang hilang tersebut berupa gelang tangan yang selama ini sering dipakai oleh korban.
Anak-anak Dahniar yang sudah berkeluarga tinggal di rumah masing-masing. Sebagian ada yang menetap di Nagan Raya dan di Meulaboh. Korban lebih menyukai tinggal di rumah sendiri dan tidak ikut tinggal dengan anaknya.
Di kiosnya, Dahniar berjualan untuk keperluan sehari-hari. Pada Selasa pagi sekitar pukul 06.00 WIB, bocah tersebut memanggi-manggil sang nenek. Namun, tak kunjung terdengar suara yang menjawab. Dia pun coba mendorongkan pintu kios. Tampak korban tergeletak bersimbah darah. Si anak berlari menyampaikan apa yang dilihatnya ke tetangga. Tak lama, warga setempat memenuhi lokasi bersama dengan aparat kepolisian.
Polisi Periksa Saksi
Informasi yang diperoleh Serambi, pada malam tersebut korban tidur bersama dengan anak tetangga yang masih kecil itu, yang selama ini memang sering menemaninya di rumah tersebut. Umurnya sekitar 12 tahun. Bocah inilah yang menemaninya hampir saban malam. Namun, bocah tersebut menemukan sang nenek meninggal di dalam kios. Berat dugaan, ada orang yang memanggilnya untuk membelikan sesuatu. Dengan modus membeli sesuatu, sang nenek keluar menuju kios pada pukul 06.00 pagi tersebut. Kesempatan ini kemungkinan digunakan oleh pelaku untuk menghabisinya. Namun, pihak kepolisian hingga kemarin sore masih memeriksa saksi dan belum mengungkap bagaimana kasus pembunuhan itu terjadi.(c45)