Tangis Haru Ibunda Nurul Akmal

Jarang yang tahu, Nurul Akmal (28), lifter Indonesia asal Aceh yang tampil pada cabang olahraga angkat besi di kelas +87 Kg

Editor: hasyim
SERAMBINEWS.COM/JAFARUDDIN
Orang tua Nurul Akmal Lifter Indonesia asal Aceh, Nurmala Ishak dan Hasballah warga Desa Serbajaman Tunong Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara. 

* Mengenang Putrinya yang Dijuluki Mike Tyson

* Usai Olimpiade Tokyo Langsung Masuk Pelatnas

LHOKSUKON - Jarang yang tahu, Nurul Akmal (28), lifter Indonesia asal Aceh yang tampil pada cabang olahraga angkat besi di kelas +87 Kg Olimpiade Tokyo 2020 ternyata dijuluki Mike Tyson, nama legenda tinju dunia yang sangat ditakuti di masanya.

Julukan itu diberikan kepada Nurul ketika kecil karena postur tubuhnya yang besar dan gempal. Julukan itu kian melekat ketika Nurul mulai masuk sekolah di kampungnya, SDN Serbajaman Tunong, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara.

Hal itu diketahui Serambi dari penuturan ibunya Nurmala Ishak (45) dan ayahnya Hasballah (53) yang ditemui Serambi di Gampong Serbajaman Tunong, Selasa (3/8/2021).

Namun dibalik tubuhnya yang besar dan julukannya yang menakutkan, Nurul adalah sosok penyayang terhadap orang tua, keluarga, dan teman-temannya. Nurul juga terbiasa sejak kecil membantu kegiatan ibunya di rumah seperti mencuci piring.

Nurmala bahkan sempat terisak mengenang masa kecil anaknya. Saat itu, mata Nurul tak berkedip ketika melihat pesawat mengudara sesuai take off dari Lapangan Point A, Kecamatan Tanah Luas.

“Nek, pajan tanyou meutumei ek kapai (nek kapan kita mendapat kesempatan naik pesawat)” ujar Nurmala sambil terisak ketika menirukan ucapan anaknya.

Nurmala didampingi Hasbalah dan dua anaknya Nurul Nanda (32) dan Tgk Muhammad Zubir juga kembali terisak saat mengenang bagaimana Nurul ditolak masuk sekolah swasta karena postur badannya yang besar.

“Saat itu, setelah selesai SD kami hendak mengantarnya masuk ke sebuah lembaga pendidikan. Namun karena badannya lebih besar, dia tidak diterima,” kata Nurmala.

Setelah musibah tsunami 2004, Nurul mendapat tawaran bersekolah di salah  satu SMA di Banda Aceh. Saat itulah Nurul mulai mengikuti latihan angkat besi. Nurul benar-benar fokus mengikuti latihan. Dia berhasil memborong emas di Cabang Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi, di bawah asuhan Alma Fuadi.

“Dari dulu sampai sekarang Nurul selalu minta didoakan ketika latihan, dan juga ketika hendak tampil dan setelah tampil,” ucap Nurmala.

Bahkan, dalam sehari Nurul menghubungi orang tuanya dua sampai tiga kali. “Kadang dia minta divideo. (Video call melalui WhatsApp), untuk melihat aktivitas saya di rumah dan kondisi rumahnya,” ungkap Nurmala.

Setiap kali berkomunikasi dengan anaknya, Nurmala selalu berpesan agar menjaga diri baik-baik dan tidak sekali-kali meninggalkan shalat. “Kemarin sebelum tampil dia menghubungi kami dan meminta didoakan agar bisa tampi maksimal,” kata Nurmala.

Sementara Hasballah mengatakan, Nurul Akmal sejak kecil bercita-cita ingin menjadi polisi wanita (polwan). Namun belakangan Nurul mengurungkan cita-citanya itu karena kondisi ekonomi orang tuanya yang tidak memungkinkan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved