BSI Diminta Gratiskan Biaya Trasnfer, Saran Ombudsman Aceh
Ombudsman RI Perwakilan Aceh menyarankan kepada Bank Syariah Indonesia (BSI) supaya dapat menggratiskan biaya transfer
BANDA ACEH - Ombudsman RI Perwakilan Aceh menyarankan kepada Bank Syariah Indonesia (BSI) supaya dapat menggratiskan biaya transfer untuk nasabah. Hal itu disampaikan Kepala Ombudsman RI Aceh, Taqwaddin Husin, saat bertemu Kepala Regional I BSI Wilayah Aceh Wisnu Sunandar beserta jajaran, Kamis (5/8/2021).
Taqwaddin menyampaikan masih banyaknya masalah dan keluhan masyarakat yang disampaikan ke pihaknya. "Berdasarkan laporan dan pengaduan yang disampaikan ke kami, kami sudah inventarisir belasan masalah terkait berlakunya Qanun LKS dan peran BSI," ungkapnya.
Salah satu yang menjadi perhatian Ombudsman selaku lembaga negara pengawas pelayanan publik yaitu keluhan terhadap buruknya pelayanan ATM (anjungan tunai mandiri) yang hampir di seluruh wilayah Aceh. "Mesin ATM hampir dimana-mana ada yang tidak dapat digunakan, banyak yang rusak," keluhnya kepada pimpinan BSI.
Selain itu, sebut Taqwaddin, pengambilan beasiswa PIP oleh murid-murid di Aceh yang harus ke Medan. Begitu juga dengan kredit usaha untuk kalangan pelaku bisnis. Ini juga merupakan hal yang harus segera dibenahi pintanya.
Kemudian yang mengejutkan para pimpinan BSI saat pertemuan tersebut, Kepala Ombudsman Perwakilan Aceh itu menyarankan agar BSI menggratiskan biaya transaksi kepada para nasabahnya di Aceh. "Saya sarankan kepada Kakanwil BSI, agar meniadakan biaya transfer bagi pemegang rekening BSI Aceh. Ini penting saya sampaikan, karena sangat banyak masyarakat dan pengusaha Aceh yang transaksi jual beli menggunakan BSI dan secara online" tambah Taqwaddin.
Apalagi, kata Taqwaddin, kebijakan bebas transfer ini pernah dilakukan oleh bank syariah lain dan berjalan dengan baik.
Menanggapi masukan dan saran dari Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh itu, Wisnu Sunandar dari BSI mengatakan, akan membahas hal tersebut nantinya. Khususnya terkait free cash untuk transaksi.
"Masalah bebas biaya saat transaksi ini merupakan ide yang sangat bagus, kami akan mempertimbangkannya dan saya akan sampaikan hal ini pada Pimpinan kami di Jakarta" sebut Wisnu.
Selanjutnya Wisnu menjelaskan, saat ini memang terjadi beberapa kendala terkait mesin ATM, karena masih ada ATM Bank Konvensional yang belum sepenuhnya dikelola oleh pihak BSI. Wisnu juga menyampaikan akan menekan para vendor yang bekerja pada mesin ATM, agar tidak ada yang kosong. Sehingga masyarakat terlayani dengan baik.(mun)