Internasional
Menhan Inggris Kecam AS dan NATO, Tolak Bergabung Membantu Afghanistan Menumpas Taliban
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, Senin (9/8/2021) menuduh NATO menolak bergabung dengan koalisi militer pimpinan Inggris.
SERAMBINEWS.COM, LONDON - Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, Senin (9/8/2021) menuduh NATO menolak bergabung dengan koalisi militer pimpinan Inggris untuk menumpas Taliban.
Hal itu untuk mendukung Afghanistan setelah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) tahun ini.
Wallace mengatakan kepada Daily Mail, Senin (9/8/2021), dia yakin kesepakatan Washington untuk mengakhiri konflik dengan Taliban Afghanistan adalah “busuk.”
Sejak awal penarikan pasukan koalisi, Taliban telah merebut kembali sebagian besar Afghanistan.
Wallace mengatakan upayanya untuk berbuat lebih banyak untuk membantu pemerintah negara yang terkepung itu tidak didengarkan.
Ketika Inggris mendekati negara-negara yang berpikiran sama untuk meminta kerja sama.
Baca juga: Kisah Salima Mazari, Gubernur Wanita Pemberani, Pimpin Perang Lawan Taliban di Afghanistan
“Saya memang mencoba berbicara dengan negara-negara NATO, tetapi mereka tidak tertarik, hampir semuanya,” katanya.
“Kami mencoba sejumlah negara yang berpikiran sama. Beberapa mengatakan mereka tertarik," jelasnya.
Tetapi parlemen mereka tidak, menjadi jelas dengan cepat bahwa tanpa AS sebagai negara kerangka, opsi-opsi ini ditutup," katanya.
“Kami semua sedih, dari perdana menteri (Boris Johnson), tentang semua darah dan harta yang telah dihabiskan, bahwa ini adalah bagaimana akhirnya," tambahnya.
Wallace mengatakan prospek Inggris yang tetap sendirian di Afghanistan telah meningkat.
Tetapi dianggap tidak layak mengingat komitmen Inggris untuk teater militer lainnya dan keamanan nasionalnya sendiri.
Baca juga: Taliban Gempur Perkotaan, Warga Bersembunyi Ketakutan dan Melarikan Diri
“Kami bisa saja menempatkan kekuatan di sana, tetapi kami harus membawa diri kami keluar dari banyak tempat lain di seluruh dunia. Kemungkinan ... tidak layak, ”tambahnya.
Tahun lalu, Taliban menyetujui kesepakatan dengan AS untuk tidak menargetkan pasukan Barat atau kepentingan AS, atau menoleransi organisasi teroris seperti Al-Qaeda dan Daesh.
Pasukan AS mulai mundur pada April tahun ini, dengan tanggal yang ditetapkan untuk menyelesaikan pemulangan pada tanggal simbolis 11 September.