Internasional
Remaja Yaman Putus Sekolah, Pilih Bekerja Untuk Membantu Keluarga
Sejumlah remaja Yaman harus Putus Sekolah dan bekerja membantu keluarga, akibat perang belum juga berkesudahan.
Sebelum konflik terakhir meletus pada akhir 2014, Yaman bekerja sama dengan PBB untuk mengurangi pekerja anak.
Usia minimum untuk bekerja adalah 14 tahun, dan 18 tahun untuk pekerjaan berbahaya.
Tetapi organisasi anak-anak UNICEF mengatakan perang telah meningkatkan lebih dari dua kali lipat jumlah anak putus sekolah menjadi 2 juta.
Baca juga: Pasukan Yaman Berhasil Rebut Markas Besar dari Milisi Houthi di Marib, Didukung Jet Tempur Koalisi
Dengan anggaran keluarga pada titik puncaknya, anak perempuan dinikahkan pada usia dini, anak laki-laki direkrut sebagai tentara dan anak-anak dikirim untuk bekerja.
Lebih dari 3.600 anak direkrut ke dalam konflik bersenjata dalam enam tahun terakhir, kata PBB.
Zakaria Naguib, 16, mulai bekerja di bengkel logam di Sanaa dua tahun lalu.
"Situasi perang inilah yang mendorong saya untuk bekerja," kata Naguib, saat percikan dari baja gerinda terbang di sekitar wajahnya yang tidak terlindungi.
"Pekerjaan ini memberi kami makanan sehari-hari," ujarnya.(*)