Berita Banda Aceh

Ekspor Kopi Aceh 2020 Capai Rp 736,4 M, Tercatat di Bea Cukai, Tapi Banyak tak Terdata karena Ini

“Nilai ekspor kopi itu yang dokumen Surat Keterangan Asal (SKA) kopinya diambil dari Kantor Bea Cukai di Wilayah Aceh,” kata Achris Sarwani

Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Dok Kompas.com
Kepala Bank Indonesia atau BI Perwakilan Aceh, Achris Sarwani 

“Nilai ekspor kopi itu yang dokumen Surat Keterangan Asal (SKA) kopinya diambil dari Kantor Bea Cukai di Wilayah Aceh,” kata Achris Sarwani  

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Bank Indonesia atau BI Perwakilan Aceh, Achris Sarwani, mengatakan nilai ekspor komoditi kopi Aceh pada tahun 2020 lalu mencapai 52,6 juta Dollar AS atau sekitar Rp 736,4 miliar.

“Nilai ekspor kopi itu yang dokumen Surat Keterangan Asal (SKA) kopinya diambil dari Kantor Bea Cukai di Wilayah Aceh,” kata Achris Sarwani kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Senin (9/8/2021). 

Achris Sarwani mengatakan nilai ekspor kopi dari Aceh bisa lebih besar lagi, jika kopi dari Aceh yang diekspor melalui luar Aceh, SKA-nya tetap diambil dari Kantor Bea Cukai di Wilayah Aceh.

Namun, faktanya, kata Achris Sarwani, banyak kopi dari Aceh, khususnya dari Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah diekspor melalui pelabuhan dan bandara luar Aceh, SKA-nya diambil dari Kantor Bea Cukai daerah setempat. 

Dengan demikian kopi yang diekspor itu tidak tercatat dalam data ekspor kopi dari Aceh.

Baca juga: Tempat Tongkrongan Baru di Jakarta, Kopi Aceh Karim Tawarkan Suasana Kedai Lama

Terbanyak ke Amerika Serikat

Di luar itu, Achris mengatakan hasil pengamatan pihaknya, dari data yang tercatat pada tahun 2020 dan 2021, tujuan ekspor kopi Aceh terbanyak ke Amerika Serikat atau AS

Ia menyebutkan tahun 2020, nilai eskpor kopi dari Aceh ke AS mencapai 22,9 juta dolar AS. 

Kemudian ke Belgia senilai 9,137 juta Dollar Amerika dan ketiga terbanyak ke Kanada, yakni 3,166 juta Dollar Amerika Serika.

Untuk tahun 2021 ini, sebut Achris, tujuan ekspor kopi dari Aceh, yang terbesar masih tetap ke Amerika Serikat. 

Misalnya pada Juni 2021, nilai ekspor kopi ke Amerika Serikat mencapai 3,541 juta Dollar Amerika, Belgia senilai 596.928 Dollar Amerika dan Kanada 176.880 dollar Amerika.

Total nilai ekspor kopi pada bulan Juni berkisar 6,7 juta dollar Amerika. Sedikit meningkat dibandingkan pada bulan Mei hanya 4,1 juta Dollar Amerika Serikat.

Baca juga: Kiprah Bawadi, UMKM yang Memasarkan Kopi Aceh Ke Cina hingga Benua Amerika

Tak semua tercatat di Bea Cukai Wilayah Aceh

Dikonfirmasi Serambinews.com, Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh, Dr Safuadi, mengakui tak semua kopi dari Aceh Tengah dan Bener Meriah yang diekspor tercatat di Kantor Kanwil Bea Cukai Aceh.

Alasannya, banyak juga kopi dari Gayo yang diekspor, SKA kopinya diambil dari Kantor Bea Cukai luar Aceh, misalnya dari Sumut dan daerah lainnya.

"Faktor penyebabnya itu tadi, karena belum semua eksportir kopi dari Aceh mengambil SKA di Kantor Bea Cukai di Wilayah Aceh," jelasnya.

Oleh karena itu, kata Safuadi, hal itu menjadi tugas bersama, termasuk Pemerintah Aceh dan Pemkab/Pemko mengajak para eksportir kopi dari Aceh dan eksportir komoditi ekspor lainnya mengambil SKA di Aceh.

Dengan demikian Pemerintah Aceh dan publik di Aceh dapat mengetahui volume dan nilai ekspor kopi asal Aceh yang sesungguhnya.

“Kalau sekarang rasanya sulit,” tutur Safuadi.

Baca juga: Kopi Aceh Bikin Eddy Harto Terkesan

Ekspor 2 Kontainer Kopi ke Amerika Serikat

Sebelumnya Serambinews.com memberitakan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir Cut Huzaimah MP, menyatakan Pemerintah Aceh ikut sebagai peserta Ekspor Kemerdekaan

Ekspor Kemerdekaan dalam rangka HUT Ke-76 RI serentak dilaksanakan pemerintah pusat dari berbagai daerah pada 14 Agustus 2021. 

Cut Huzaimah didampingi Kabid Pengelolaan dan Pemasaran Distanbun Aceh, Ir Cut Regina, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Senin (9/8/2021). 

“Untuk sementara ini, komoditi yang sudah kita siapkan untuk diekspor ke Amerika Serikat adalah Kopi Arabika dari Aceh Tengah sebanyak 2 kontainer atau sekitar 36 – 40 ton," kata Cut Huzaimah. 

Cut Huzaimah menyebutkan tiga eksportir kopi sudah dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan Ekspor Komerdekaan ini, yaitu Koperasi Permata Gayo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah.

Kemudian Koperasi Kokawa Gayo, Kecamatan Bandar, Bener Meriah. 

Satu lagi UD Tiara Global Coffee, dari Kecamatan Kute Panang, Aceh Tengah.

Cut Huzaimah mengatakan di Aceh Tengah dan Bener Meriah, eksportir kopi sangat banyak.

Cut Huzaimah mengatakan pada 21 Juni 2021, Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT bersama Menteri Koperasi, Teten Masduki sudah pernah melaksanakan pelepasan ekspor Kopi Arabika 345,5 ton ke Pasar Eropa.

Pelepasan ini berlangsung di Kantor Baitul Qirad Koperasi Baburrayan, Aceh Tengah.

Lebih lanjut, Cut Huzaimah juga mengatakan Aceh Tengah memiliki ladang Kopi Arabika 49 ribu hektare.

Jenis kopi yang dikembangkan, varietas Gayo I, Gayo 2 dan Ateng (Aceh Tengah).

Saat ini ada varietas Super Ateng, yang baru dikembangkan.

"Karena areal lahan kopinya sangat luas, Kabupaten Aceh Tengah dikenal sebagai Kota Kopi. Sedangkan eksportir kopi di Aceh Tengah ada 19," sebut Cut Huzaimah. 

Sebelumnya atau pada November 2020, kata Cut Huzaimah, Koperasi di Aceh Tengah dan Bener Meriah mengekspor 10 kontainer kopi ke Pasar Eropa dan Amerika. 

Ketika itu, setelah negara-negara di kedua benua ini membuka pasar impor kopi kembali di masa pandemi Covid 19.

"Ini artinya dalam masa pandemi Covid-19, kegiatan aktivitas perkebunan kopi masyarakat di Aceh Tengah dan Bener Meriah maupun daerah lainnya, tetap dan terus berjalan.

Cuma saja pada saat Eropa dan Amerika, tahun lalu belum membuka pasar impor kopinya dampak dari pandemi Covid 19, harga biji kopi di Aceh Tengah dan Bener Meriah sempat jatuh.

Sekarang ini, setelah ada kegiatan ekspor kopi berulang kali, ke pasar Eropa dan Amerika, harga biji kopi petani di Bener Meriah dan Aceh Tengah, sudah kembali normal," jelas Cut Huzaimah. 

Ekspor pinang dipersiapkan     

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran, Cut Regina, menambahkan selain kopi, masih ada satu perusahaan eksportir yang mereka persiapkan untuk ekspor pinang, yakni PT Pinang Nusantara Abadi, Langsa.

Jumlah pinang yang akan diekspor ke Thailand 39 ton. 

Kadistanbun Aceh Cut Huzaimah mengatakan, Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT, sangat peka terhadap ekspor maupun pameran komoditi perkebunan di tingkat nasional maupun luar negeri.

"Setiap ada agenda seperti, beliau langsung memberikan informasi tersebut kepada dinas teknis agar  mempersiapkan peserta dan komoditi yang mau dipamerkan atau diekspor.

Contohnya ketika belieu mendapat informasi tentang Ekspor Kemerdekaan ini, maka beliau langsung meneruskannya ke Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, serta dinas teknis lainnya," ujarnya.

Sangat membantu petani

Huzaimah mengatakan kegiatan eskpor komoditi perkebunan ini,  sangat membantu petani perkebunan untuk memasarkan dan menaikkan harga jual komoditinya.

Hal ini terbukti, kata Cut Huzaimah, pada bulan Nopember 2020, ketika 10 eksportir kopi di Aceh Tengah, melakukan kegiatan ekspor kopi perdananya dalam masa pandemi Covid-19 ke Pasar Aropa dan Amerika.

Ketika itu, harga komoditi biji kopi sebelumnya di tingkat petani hanya berkisar Rp 20.000/Kg.

Kemudian merangkak naik menjadi Rp 25.000 – Rp 30.000/Kg. Sekarang ini, harganya biji kopi yang sudah dikeringkan, berkisar antara Rp 35.000 – Rp 40.000/Kg.

Informasi ekspor komoditi perkebunan itu, kata Cut Huzaimah, memberikan dampak positif dan bisa mendorong harga beli komoditi perkebunan merangkak naik, secara bertahap. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved