Pupuk Subsidi

Stok Pupuk Subsidi Jenis NPK Mulai Menipis, Tinggal 15.718,70 Ton Lagi

Untuk pupuk urea, stoknya masih ada 39.505 ton lagi, di Gudang PT PIM, selaku produsen tunggalnya.

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/ ZAINUN YUSUF
Pekerja memuat ratusan ton pupuk bersubsidi, jenis NPK Phonska, ZA, SP-36, dan Organik di Gudang Penyangga Lini III PT Petro Kimia Gresik di Desa Keude Paya, Blangpidie, Abdya, Rabu (27/2/2019).      

Terakhir jenis pupuk ZA, realisasinya masih rendah, baru sebesar 30,55 persen.

Kuota yang diberikan pusat untuk petani di Aceh sebanyak 12. 437 ton, realisasinya baru mencapai 3.799,25 ton, sisa stok 8.637,75 ton.

Harga subsidinya hanya Rp 1.700/Kg atau Rp 85.000/sak, harga non subsidinya Rp 150.000 – Rp 200.000/Kg.

Kepala Bidang Pengadaan Pupuk Distanbun Aceh, Ir Fahrurrazi mengatakan, realisasi penyaluran pupuk subsidi NPK dan Urea pada bulan Agustus 2021 ini, sudah besar, karena sudah banyak petani yang menanam padi gadu.

Pupuk NPK dan urea, sangat dibutuhkan petani pada saat setelah tanam padi di sawah, untuk mempercepat pertumbuhan anakan tanaman padi dan mempercepat tumbuh daun padi baru.

Menurut informasi dari Kabid Produksi Distanbun Aceh, Safrizal, realisasi tanaman padi sudah berada di atas 83.000 hektar dari target tanamnya seluas 165.000 hektar.

Ini artinya, sudah sebesar 50,30 persen dari targetnya, jadi wajar saja, realisasi pupuk NPK subsidi sudah mencapai sebesar 65,09 persen.

Pupuk NPK, kata Fahrurrazi, sangat diminati petani padi, karena pupuk itu sangat membantu pertumbuhan anakan tanaman padi baru.

Karena itu, apa bila ketersediaan pupuk subsidi jatah masing-masing petani sudah menipis dan habis dalam E-RDKK, petani akan membeli pupuk NPK non subsidi.

Ibnu, pedagang pupuk di Pasar Lambaro mengatakan, permintaan pupuk non subsidi, terutama untuk jenis NPK masih tetap tinggi, di masa tanam padi gadu tahun ini.

Pada saat musim hujan kemarin, pupuk NPK non subsidi yang terjual cukup lumayan banyak 10 – 20 sak/hari.

Tapi setelah datang musim panas, menurun kembali permintaannya. Permintaannya akan naik kembali, setelah datang hujan.

Harga pupuk NPK non Subsidi, sebut Ibnu, mahal berkisar Rp 450.000 – Rp 500.000/sak, tapi karena pupuk itu berfungsi sebagai percepatan pertumbuhan anakan padi baru, petani tetap membelinya, jika pupuk NPK subsidinya tidak cukup.

Kabid pengadaan Pupuk Distanbun Aceh, Fahrurrazi mengatakan, penyaluran pupuk subsidi kepada petani, hanya memenuhi 35 – 40 persen, dari kebutuhan ril yang terdapat dalam E-RDKK petani.

Karena itu, petani yang sudah mengerti, keunggulan dari pupuk berimbang, mereka akan menalangi atau memenuhi kekurangan kebutuhan penyaluran pupuk subsidi itu, dengan pupuk non subsidi, terutama untuk jenis pupuk NPK.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved