Kajian Islam
Sering Dengan Perkataan Dosa? Apa Sebenarnya Dosa dan Berapa Tingkatan Dosa? Simak Ulasannya
Sebagai seorang Muslim, perkataan atau ungkapan "Dosa" sering terdengar apabila melakukan sesuatu yang melanggar ajaran Islam.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Sebagai seorang Muslim, perkataan atau ungkapan "Dosa" sering terdengar apabila melakukan sesuatu yang melanggar ajaran Islam.
Dosa juga diibaratkan seperti hukuman, atau cap bagi mereka yang melakukan kesalahan.
Tentunya, dosa ini berkaitan dengan perbuatan melanggar ketentuan Allah, serta melakukan tindakan-tindakan yang tidak diperkenankan dalam Islam.
Apa sebenarnya dosa itu?
Sebagaimana dikutip Serambinews.com, Kamis (12/8/2021) pada buku Amalan Penghapus Dosa yang tulis oleh Haidar Musyafa dan diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo tahun 2019, dijelaskan beberapa hal berkaitan dengan dosa.
Baca juga: Masih Adakah Gerhana yang Terjadi Dalam Tahun Ini? Berikut Penjelasan Berdasarkan Kajian Ilmu Falak
Asal Usul Dosa
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang suci. Namun, manusia merupakan makhluk yang lemah dan jauh dari kesempurnaan.
Alasan itulah yang secara tidak disadari telah menjatuhkan manusia terjerumus ke dalam perbuatan dosa.
Allah telah menegaskan dalam firman-Nya, "...dan manusia dijadikan bersifat lemah," (QS. An-Nisa: 28)
Karena kelemahan dan kekurangannya itulah manusia sering tak mampu mengenali Penciptanya.
Jadi, wajar jika semua dosa itu asalnya memang bersumber dari diri setiap manusia. Masing-masing individu juga harus mempertanggungjawabkan perbuatan dosa yang pernah dilakukannya, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya, Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri," (QS. Al-Isra: 7).
Baca juga: Luar Biasa, 10 Keutamaan Sholat Tahajud, Diampuni Dosa, Kerjakan Minimal 2 Rakaat di Sepertiga Malam
Dengan dasar inilah kita tahu bahwa dalam Islam tidak dikenal dosa turunan atau dosa warisan, sebagaimana keyakinan kaum Nasrani. Islam telah mengajarkan bahwa setiap perbuatan dosa yang dilakukan akan dibebankan kepada dirinya sendiri. Banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan masalah ini, di antaranya:
"Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri, dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain," (QS. Al-An'am: 164).
"Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, (QS. Al-Isra: 15)
"Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikit pun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya," (QS. Faathir: 18)
"Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (Yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna," (QS. An-Najm: 36-41).
Baca juga: Sholat Dhuha Menghapus Dosa dan Tarik Rezeki, Ini 6 Keutamaan Sholat Dhuha dan Niatnya
Dosa tidak hanya timbul karena kita mengerjakan perbuatan yang dilarang Allah, tetapi juga ketika kita dengan sengaja meninggalkan hal-hal yang telah diperintahkan Allah SWT.
Dosa yang timbul karena meninggalkan perintah: dengan sengaja meninggalkan shalat wajib lima waktu; tidak menunaikan ibadah puasa Ramadan tanpa adanya halangan yang dibenarkan oleh syariat; tidak membayar zakat, padahal nisab harta yang kita miliki sudah sesuai dengan takarannya; tidak melaksanakan ibadah haji, padahal kita memiliki kemampuan materi untuk melaksanakannya, dan lain sebagainya.
Adapun dosa yang timbul karena melanggar larangan Allah juga banyak contohnya. Salah satunya adalah kisah kekufuran Qarun yang enggan mengeluarkan zakat. Bagaimana nasib Qarun setelah Allah anugerahi dengan rezeki yang berlimpah tetapi enggan bersyukur.
Selain harus menjaga hubungan baik dengan Allah, kita juga harus menjaga hubungan dengan sesama manusia.
Jika kita bersalah kepada Allah, maka kita bisa langsung memohon ampun kepada-Nya.
Namun, jika kita berbuat salah kepada manusia, selain harus bertobat kepda Allah untuk tidak mengulanginya di kemudian hari, kita juga harus meminta maaf kepada orang yang telah kita zalimi.
Baca juga: Ismael Bennacer Gelandang AC Milan yang Pernah Bela Timnas 2 Negara, Siap Tebus Dosa di Rossoneri
Tingkatan Dosa
Berdasarkan tingkatannya, dosa juga terbagi menjadi dua, yaitu dosa besar dan dosa kecil. Dosa besar adalah kedurhakaan kepada Allah yang hanya akan diampuni oleh Allah ketika pelakunya bersedia untuk bertobat, sedangkan dosa kecil adalah kedurhakaan-kedurhakaan yang bisa dihapus dengan amalan-amalan kebaikan.
Dosa terbesar adalah menyekutukan Allah, yaitu mencari sembahan lain selain Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:
"Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim," (QS. Yunus: 106).
Dosa besar selanjutnya adalah durhaka kepada kedua orangtua. Allah melaknat siapa saja yang durhaka kepada kedua orangtuanya.
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia," (QS. Al-Isra: 23).
Baca juga: Puasa Arafah Dapat Menghapus Dosa Setiap Muslim, Buya Yahya: Kalau Gede Harus Ada Taubat Khusus
Membunuh orang tanpa alasan adalah dosa besar yang harus kita jauhi. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya berikut ini:
"Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan," (QS. Al-Isra: 33).
Juga dalam firman-Nya yang lain.
"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata," (QS. Al-Ahzab: 58).
Dosa besar selanjutnya adalah berzina. Hal ini juga telah Allah jelaskan dalam firman-Nya:
"Dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barangsiapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa-(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada Hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina," (QS. Al-Furqan: 68-69).
Baca juga: Sholat Dhuha Keutamaannya Penghapus Dosa, Berikut Tata Cara, Niat, hingga Bacaan Doa
Selain dosa-dosa besar yang telah disebutkan, ada beberapa dosa besar lainnya yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW, dalam salah satu sabdanya,
"Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang membinasakan. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah itu?" Beliau bersabda, "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, kabur dari medan peperangan, dan menuduh seorang wanita mukmin yang suci berbuat zina." (HR. Bukhari).
Demikian beberapa penjelasan berkaitan dengan dosa, semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari berbagai huru-hara zaman akhir ini. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: BERITA POPULER - TV Digital, Ibu Pantau Aktivitas Ranjang Pengantin hingga Body Shaming Nurul Akmal
Baca juga: BERITA POPULER Nurul Akmal Diberi Hadiah Rumah, Serangan Lalat sampai Calon Ketua DPD Demokrat Aceh
Baca juga: BERITA POPULER-Indra Iskandar Disiapkan Jadi PJ Gubernur Aceh, Isu Remaja Subulussalam Menyimpang