Berita Banda Aceh
Peroleh Nilai “Terpuji”, Abiya Hatta Pimpinan Dayah Madani Raih Gelar Doktor di UIN Ar-Raniry
Abiya Hatta berhasil meraih gelar Doktor di Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Namanya Tgk H Muhammad Hatta atau yang akrab disapa Abiya Hatta oleh murid-muridnya.
Abiya Hatta berhasil meraih gelar Doktor di Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry.
Tgk H Muhammad Hatta meraih nilai terpuji dalam sidang disertasi di kampus tersebut pada Rabu (11/8/2021) malam.
Informasi tersebut disampaikan oleh aktivis Rabithah Thaliban Aceh (RTA), Teuku Zulkhairi kepada Serambinews.com.
Menurut Zulkhairi yang hadir dalam sidang promosi tersebut, nilai terpuji yang diraih oleh Abiya Hatta adalah sebuah capaian yang luar biasa. Sebab nilai ini di atas nilai “sangat memuaskan”.
“Setelah prosesi sidang promosi doktor selesai, Sekretaris Sidang Dr Mujahid Hamdan mengumumkan bahwa Abiya Hatta lulus dengan nilai “terpuji” dan disambut dengan tepuk tangan para peserta yang hadir memenuhi ruang sidang Pascasarjana UIN Ar-Raniry di lantai tiga, “ jelas Zulkhairi.
Baca juga: UIN Ar-Raniry Kirim 10 Mahasiswa pada KKN Melayu Serumpun
Zulkhairi menyebut, Abiya Hatta yang merupakan pimpinan Dayah Madani Al-Aziziyah Lampeuneureut Aceh Besar ini.
Abiya Hatta menulis disertasi dengan judul “Dinamika Jaringan Ulama dalam Perkembangan Pendidikan Dayah Salafiyah di Aceh” pada Program Studi S3 Pendidikan Agama Islam.
Dalam disertasi ini, Abiya Hatta mengupas sembilan tipologi jaringan ulama di Aceh yang memberi pengaruh terhadap pengembangan dayah di Aceh.
Dalam presentasinya, Abiya Hatta menjelaskan bahwa sembilan tipologi jaringan ulama dayah di Aceh ini yaitu jaringan genealogis (hubungan kekerabatan dan perkawinan), jaringan keilmuan (sanad keilmuan yang bersambung hingga ke Rasulullah Saw).
Kemudian jaringan kitab kuning, jaringan mazhab dan teologis (mazhab Syafi’ai dan Ahlusunnah wal Jama’ah), jaringan Tasawuf dan Thariqat (Tasawuf Imam Junaid Al-Baghdady).
Baca juga: VIDEO Viral Jasad Ulama di Lombok Disebut Hilang saat Dimakamkan, Kafan Tiba-tiba Mengempis
Selanjutnya jaringan guru-murid, jaringan guru dengan guru, jaringan guru dengan guru, jaringan murid dengan murid, serta terakhir yaitu jaringan sosial politik.
“Dalam presentasinya, Abiya Hatta menjelaskan bahwa semua tipologi jaringan ini telah memberikan pengaruh dalam pengembangan dayah di Aceh.
Atau dengan kata lain, disertasi ini melahirkan sebuah model pengembangan dayah yaitu "Pengembangan pendidikan dayah berbasis 9 tipologi jaringan Ulama," terang Zulkhairi.
Para penguji sidang disertasi ini, yaitu para guru besar UIN Ar-Raniry yang terdiri dari Prof. Dr. Mukhsin Nyak Umar, MA sebagai ketua sidang, Dr. Mujahid Hamdan, M.Sc sebagai sekretaris.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Naik, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram, Sabtu 14 Agustus 2021