Setelah Sarapan Pagi Merasa Ngantuk, Apa Penyebabnya? Ini Penjelasan dan Ketentuanya
Melewatkan sarapan membuat seseorang kekurangan energi, sehingga tubuh menjadi lemas dan seringkali diikuti kantuk.
Melewatkan sarapan membuat seseorang kekurangan energi, sehingga tubuh menjadi lemas dan seringkali diikuti kantuk.
SERAMBINEWS.COM- Setiap pagi sebelum beraktivitas pagi sebaiknya melakukan sarapan pagi.
Sehingga tidak membuat perut lapar dan terganggu aktivitas.
Benarkah Setelah sarapan pagi Kita Merasa ngantuk? Ini Penjelasan dan Ketentuanya
Banyak yang selalu menganggap bahwa ketika sarapan pagi kita akan merasa ngantuk.
dan itu terjadi saat melakukan aktivitas.
Dan faktanya bukan seperti itu. Justru sebaliknya. Sarapan pagi membuat kita memperoleh energi untuk melakukan aktivitas.
Pakar gizi Ir Ahmad Syafiq MSc, PhD menjelaskan, setiap orang memperoleh energi pertama di pagi hari lewat asupan makanan.
Melewatkan sarapan membuat seseorang kekurangan energi, sehingga tubuh menjadi lemas dan seringkali diikuti kantuk.
Baca juga: Larissa Chou Beri Ucapan, Setelah Beredar Kabar Alvin Faiz Menikah Lagi dengan Henny Rahman
Baca juga: Meriahkan HUT RI, Pemkab Bireuen Gelar Gowes Bireuen-Peudada
Baca juga: Telkomsel Luncurkan IoT Envion untuk Optimasi Sistem Manajemen Energi Perusahaan
"Tidak benar sarapan menyebabkan ngantuk."
Hal itu diungkapkan oleh Syafiq ketika ditemui pada acara peluncuran Program Edukasi Gizi Gerakan Nusantara 2019 di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, tahun lalu.
Namun, kita perlu curiga jika kita justru merasakan kantuk setelah sarapan.
Menurut Syafiq, tubuh yang kekurangan energi rentan kekurangan zat besi dan kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia.
Sehingga rasa kantuk yang sering muncul setelah sarapan, bisa jadi karena yang bersangkutan mengalami anemia.
Adapun beberapa makanan yang tinggi zat besi antara lain daging, hati ayam, tiram, bayam, dan lainnya.
Syafiq menekankan, hal terpenting yang perlu diingat adalah memenuhi kebutuhan gizi, termasuk dalam konsumsi sarapan.
"Yang tidak boleh adalah makan berlebihan. Agar tidak berlebihan harus sesuai kebutuhan gizi," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Syafiq menjelaskan pentingnya sarapan, terutama bagi anak.
Pentingnya sarapan menjadi salah satu bagian dari materi Program Edukasi Gizi Gerakan Nusantara yang telah dijalankan selama tujuh tahun.
Syafiq menambahkan, selama tidur di malam hari sekitar 8 hingga 9 jam, anak tidak mengonsumsi makanan atau minuman apapun.
Sehingga ketika bangun, mereka membutuhkan asupan nutrisi.
Namun faktanya, masih banyak anak yang tidak sarapan pagi.
Jumlahnya bahkan mencapai 70 persen.
Oleh karena itu, edukasi tentang pentingnya sarapan terus dilakukan terhadap masyarakat.
Adapun beberapa ketentuan sarapan yang baik, antara lain sebagai berikut.
- Tidak lebih dari jam 09.00.
- Mengonsumsi sekitar 30 persen kebutuhan asupan harian anak pada waktu sarapan.
- Usahakan gizi seimbang dan mengonsumsi berbagai kelompok makanan. Misalnya, terdiri dari karbohidrat sebagai sumber energi utama, protein, sayur dan buah, serta minum air yang cukup.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Benarkah Setelah Sarapan Pagi Kita Merasa Ngantuk? Ini Penjelasan dan Ketentuanya,