Berita Malaysia
5 Langkah Ismail Sabri Galang Dukungan Jadi PM Malaysia, dari Surat Deklarasi Hingga Jumpai Mahathir
Selain mengumpulkan dukungan para anggota parlemen dari koalisi Perikatan Nasional (PN), Ismail Sabri Yaakob juga mengadakan sejumlah pertemuan
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
“Kami adalah bagian dari pemerintah. Meskipun kami bukan bagian dari PN, sebagai bagian dari pemerintah, kami ingin melihat pemerintah tetap bisa melanjutkan, meski ada pergantian pimpinan.
"Ini karena kami mematuhi prinsip kami dan percaya bahwa pemerintah federal harus menjadi pemerintah yang stabil," katanya kepada Malaysiakini.
Namun, dia mengatakan, sejauh ini Ismail belum meminta 18 anggota GPS untuk membuat pernyataan tertulis yang mendukungnya.
Alexander mengatakan GPS akan lebih condong mendukung Ismail jika dia juga didukung oleh Muhyiddin, yang menurutnya telah melakukan banyak hal untuk Sarawak.
Baca juga: Kisah Inspiratif Jafar Insya Reubee, Eks Tukang Becak di Lhokseumawe yang Kini Jadi Toke di Malaysia
Baca juga: Kisah Haru Harris Bin Terry Sarava, Putra Aceh WN Malaysia, Umur 19 Tahun Baru Kenal Ibunya
5. Bertemu Mahathir Mohamad
Terakhir, Wakil Perdana Menteri Ismail Sabri dilaporkan telah melakukan pertemuan dengan ketua Partai Pejuang Tanah Air (Pejuang) Dr Mahathir Mohamad dalam upaya untuk mendapatkan dukungan untuk menjadi perdana menteri baru.
Wakil Presiden Pejuang Marzuki Yahya mengatakan Ismail bertemu Mahathir di rumah mantan perdana menteri di Seri Kembangan, Selangor sekitar pukul empat sore tadi.
“Pertemuan berlangsung selama 30 menit,” kata Marzuki seperti dilansir Malaysiakini.
Namun, kata Marzuki, jawaban Mahathir kepada Ismail sama dengan yang diberikan kepada Sekretaris Penyelenggara DAP Anthony Loke dan Presiden Amanah Mohamad Sabu yang juga menghubunginya beberapa pekan lalu atas nama Presiden PKR Anwar Ibrahim.
“Apa yang dikatakan Tun kepada Ismail Sabri sama dengan (kepada) Loke dan Mat Sabu.
“Fokus utama Pejuang adalah masalah negara yang meluap – Covid -19, ekonomi, sosial dan pendidikan,” katanya yang juga hadir pada pertemuan sore ini.
“Yang diminta Tun adalah agar dibentuk Majelis Rehabilitasi Nasional (MPN),” imbuhnya.
Marzuki mengatakan tidak aneh jika ada pihak yang meminta dukungan dari Mahathir dan dia akan menerima mereka sebagai tamu.
Mahathir secara konsisten mengusulkan pembentukan MPN - badan mirip Mageran yang memerintah negara setelah tragedi 13 Mei 1969 hingga 1971.
Pada saat itu, Parlemen dibekukan dan Mageran yang terdiri dari delapan anggota diatur dengan kekuasaan darurat.