Prof Farid Wajdi Meninggal
Selamat Jalan Prof Farid ! Seribuan Jamaah Ikut Shalatkan dan Antar ke Pemakaman
Seribuan jamaah yang merupakan keluarga, sahabat, dan kolega menyalatkan jenazah Prof Farid Wajdi Ibrahim di Meunasah Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala, Ba
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Innalillahi wa innailaihi raijiun, Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh yang juga mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim MA meninggal dunia, Sabtu (14/8/2021).
Sang Profesor meninggal dunia dalam perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Meuraxa sekira pukul 14.30 WIB.
Seribuan jamaah yang merupakan keluarga, sahabat, dan kolega menyalatkan jenazah Prof Farid Wajdi Ibrahim di Meunasah Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.
Para jamaah juga ikut mengantar almarhum ke tempat peristirahatan terakhirnya di pemakaman keluarga tak jauh dari Meunasah Rukoh.
Suasana penuh haru terlihat saat para jamaah menyalatkan jenazah almarhum. Tak ada yang menyangka, sosok yang selama ini kerap mengisi dakwah islamiyah dan berceramah dengan suara yang lantang dan menggelegar itu, berpulang ke rahmatullah.
• Aceh Kehilangan Pemikir Teladan, Seribuan Orang Shalati Jenazah Prof Farid Wajdi
Kabar meninggal Prof Farid begitu cepat tersebar kemarin, lalu mereka datang berbondong untuk menunaikan fardhu kifayah untuk Sang Profesor.
Karena ramainya yang hadir untuk mengantarkan sang guru ke tempat peristirahatan terakhirnya, shalat jenazah harus dilaksanakan dua kali dengan mengambil lapak di halaman meunasah tersebut.
Usai shalat, jamaah juga ikut memadati lokasi pemakaman.
• In Memoriam Prof Farid Wajdi, Sang Pendekar Podium Bersuara Lantang itu Telah Pergi Selamanya
Hingga tadi malam, tidak ada keterangan apakah Prof Farid meninggal disebabkan Covid-19 atau tidak.
Namun, dari penjelasan Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry, Dr Syahminan MAg Prof Farid sempat dirawat di ruang Pinere.
Bahkan, Dr Syahminan menyebutkan, beberapa waktu lalu, Prof Farid Wajdi sempat ke Susoh.
• Dinas Perhubungan Simeulue Turunkan Tim Selidiki Penyebab KMP Teluk Singkil Oleng
"Mungken di sideh beliau keunong. Tentei tanyoe sangat berduka ateuh kabar nyoe. Innalillahi wainna ilaihi rajiun (mungkin di sana beliau kena, tentu kita sangat berduka atas kabar ini)," kata Dr Syahminan.
Kabar meninggal Prof Farid Wajdi awalnya beredar di beberapa grup Whatsapp.
Serambinews.com kemudian mengonfirmasi hal tersebut kepada beberapa sahabat dan dosen di UIN Ar-Raniry.
Dari beberapa dosen hanya Dr. Syahminan MAg yang menjawab. Dosen UIN Ar-Raniry yang juga tetangga almarhum itu kemudian membenarkan bahwa Prof Farid Wajid meninggal dunia.
"Iya benar, Prof ka geutinggai geutanyoe. Ban satnyoe di rumoh saket (Iya benar, prof sudah meninggalkan kita, baru saja di rumah sakit)," kata Dr Syahminan.
Syahminan sendiri baru pulang menjenguk Prof Farid yang sejak tadi malam dikabarkan dirawat di RSUD Meuraxa.
"Loen chit ban loen woe nyoe, benoe loen jak u rumoh saket han dibi tamong (Saya juga baru pulang ini, tadi saya ke rumah sakit tapi tidak diizinkan masuk)," katanya.
Ahli ilmu Balaghah di UIN Ar-Raniry tersebut mengatakan, sejak beberapa hari terkahir, Prof Farid dikabarkan memang sedang dalam keadaan kurang sehat.
Tadi malam, katanya, Prof Farid dibawa ke RSUD Meuraxa.
"Beuklam peutamong bak IGD, benoe poh 11 tamong ruang Pinere. Satnyoe meurempok haba ka geutinggai geutanyoe (semalam masuk IGD, tadi jam 11 masuk ruang pinere, barusan dapat kabar sudah meninggalkan kita)," tutur Syahminan.
Prof Farid merupakan tokoh dan cendikiawan yang selama dikenal bersuara lantang, baik itu dalam podium khutbah di Masjid-masjid.
Ia orator yang mampu membakar semangat ummat dalam beberapa aksi membela Islam.
Ia tampak sangat sering tampil bersuara lantang dalam membela umat Islam yang ditindas di berbagai belahan dunia.
Prof Farid tampak selalu bergetar saat mengajak ummat membantu sebisa mungkin penderitaan umat Islam di sekitar Masjidil Aqsa itu. Sebagai intelektual, ia juga sering mengeluarkan pandangan mengenai Aceh.
Prof Farid Wajdi menjabat sebagai Rektor UIN Ar-Raniry dari 2009 hingga 2018.
Di tangannya juga kampus itu mengalami perubahan dari IAIN menjadi UIN.
Selepas dari UIN, Prof Farid pun terpilih menjadi Ketua Majelis Adat Aceh (MAA). Ia dilantik Mei lalu dan diamanahkan menjabat hingga 2026.
Hari-hari terakhir Prof Farid disibukkan dalam aktivitas mengurus adat istiadat Aceh, dengan berkunjung ke sejumlah daerah.
Selain itu, juga mengisi jadwal khutbah jumat dan hari raya di sejumlah masjid.
Bahkan infonya, untuk hari raya, jadwalnya sudah terisi penuh hingga 2024. Namun manusia hanya bisa berencana, Allah SWT jua yang menentukan.
Dua hari lalu, dalam kapasitasnya sebagai Ketua MAA, Prof Farid masih sempat dijadwalkan peusijuk Kapolda Baru Aceh, Irjen Pol Ahmad Haydar di Bandara SIM, Kamis (12/8).
Namun karena suatu sebab, Prof Farid digantikan oleh Miftachuddin Cut Adek, selaku Sekretaris Pemangku Adat.
Setelah hari itu, tiba-tiba beredar kabar kabar Prof Farid meninggal dunia kemarin. (*)
Baca juga: Pemkab Bireuen Sambut HUT RI dengan Gowes
Baca juga: Korban Meninggal Gempa Haiti Bertambah Jadi 304 Orang, Kesaksian Warga: Tangisan di Mana-mana
Baca juga: Video Viral Nenek Nyentrik Nyetir Mobil Mewah, Gayanya Jadi Sorotan