Luar Negeri

Warga Berlarian ke Bandara Hendak Tinggalkan Afghanistan, Taliban Janji Tidak Akan Ada Balas Dendam

kekacauan yang terjadi di bandara itu dimulai pada hari Sabtu lalu sebagai bentuk antisipasi mendekatnya pejuang Taliban ke ibu kota.

Editor: Faisal Zamzami
Nicola Careem Twitter dan Jawad Sukhanyar Twitter
Banyak maskapai penerbangan di dunia menghindari wilayah udara Afghanistan setelah Taliban ambil alih negara. 

Hal ini membuat Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani pada akhirnya melepaskan kekuasaannya dan pergi meninggalkan negara yang selama ini dipimpinnya itu.

Sejauh ini, Taliban dilaporkan telah menguasai hampir seluruh wilayah Afghanistan.

Baca juga: Beredar Video Taliban Bebaskan Ribuan Tahanan ISIS dan Al Qaeda dari Penjara Kabul

Baca juga: Beredar Video Taliban Bersantai di Rumah Panglima Perang Afghanistan yang Melarikan Diri

Taliban Janji Tidak Akan Ada Balas Dendam

Juru Bicara Taliban Suhail Shaeen mengatakan bahwa tidak ada balas dendam terhadap rakyat Afghanistan.

"Kami meyakinkan orang-orang di Afghanistan, khususnya di kota Kabul, bahwa properti mereka, hidup mereka aman, tidak akan ada balas dendam pada siapa pun," kata Suhail Saheen kepada BBC, Minggu (15/8/2021).

“Kami adalah pelayan rakyat dan negara ini,” ujar Saheen, yang memanggil wartawan BBC untuk siaran langsung.

Pernyataan Saheen disampaikan setelah Taliban menguasai ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Minggu.

Dan pada hari yang sama Presiden Ashraf Ghani mengakui kemenangan Taliban melalui media sosial Facebooknya.

Jatuhnya Kabul ke tangan Taliban mewarnai puncak serangan Taliban menyusul penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan yang berakhir pada 31 Agustus mendatang.

Keberhasilan Taliban membuat banyak warga Afghanistan takut negeri itu akan kembali ke rezim tahun 1990-an, yang ditandai dengan eksekusi di depan umum, hukuman rajam, dan pelarangan anak perempuan dari sekolah.

Dilansir dari BBC, banyak warga Afghanistan berbondong-bondong meninggal Kabul. Mereka yang takut pengambilalihan kekuasaan ini memadati jalan dan lalu lintas menuju ke luar kota.

Farzana Elham, dan anggota parlemen di Kabul, mengatakan kepada BBC bahwa warga ketakutan dan berusaha meninggalkan kota atau bersembunyi di rumah mereka.

Mengantisipasi kecepatan maju Taliban, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah melarikan diri dari negeri itu Minggu (15/8/2021).

Dilansir dari dari Channel News Asia, Ghani pergi ketika pemberontak mendekati ibu kota, sebelum akhirnya memasuki kota dan mengambil alih istana presiden, menyegel kemenangan militer nasional hanya dalam 10 hari.

Namun Ghani mengeluarkan pernyataan yang diposting di Facebook.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved