Internasional

Palang Merah Internasional Sebut Ribuan Orang Terluka Seusai Taliban Serbu Afghanistan

Komite Palang Merah Internasional, Selasa (17/8/2021) mengatakan ribuan orang terluka saat Taliban menyerang seluruh negeri Afghanistan.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Militan Taliban Afghanistan dan penduduk desa menghadiri pertemuan saat mereka merayakan kesepakatan damai dan kemenangan mereka dalam konflik Afghanistan di Distrik Alingar, Provinsi Laghman pada 2 Maret 2020 

SERAMBINEWS.COM, KABUL - Komite Palang Merah Internasional, Selasa (17/8/2021) mengatakan ribuan orang terluka saat Taliban menyerang seluruh negeri Afghanistan.

Taliban menyapu seluruh negeri dalam beberapa hari terakhir, menjelang rencana penarikan pasukan Amerika terakhir pada akhir bulan ini.

Seperti yang dilakukan Presiden AS Joe Biden , Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyalahkan keruntuhan cepat negara itu karena kegagalan kepemimpinan Afghanistan.

Dilansir AFP, dia menambahkan aliansi itu juga harus mengungkap kekurangan upayanya untuk melatih militer Afghanistan.

Pembicaraan berlanjut Selasa (17/8/2021) antara Taliban dan beberapa pejabat pemerintah Afghanistan.

Termasuk mantan Presiden Hamid Karzai dan Abdullah Abdullah, yang pernah mengepalai dewan perunding negara itu.

Baca juga: Amerika Serikat Sebut Taliban Tidak Lebih Sebulan Kuasai Pemerintahan Afghanistan

Diskusi difokuskan pada bagaimana pemerintah yang didominasi Taliban akan beroperasi.

Mengingat perubahan di Afghanistan selama 20 tahun terakhir, daripada hanya membagi siapa yang mengendalikan kementerian apa, kata pejabat.

Seorang pemimpin tinggi Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, tiba di Kandahar pada Selasa (17/8/2021) malam dari Qatar.

Kedatangannya mungkin menandakan kesepakatan sudah dekat.

Tetapi dalam kemungkinan komplikasi, wakil presiden dari pemerintah yang digulingkan itu mengklaim di Twitter dia adalah presiden sementara yang sah di negara itu.

Amrullah Saleh mengatakan di bawah konstitusi, dia harus bertanggung jawab karena Presiden Ashraf Ghani telah meninggalkan negara itu.(*)

Baca juga: Satu Komandan Taliban Sempat Mendekam di Penjara Guantanamo

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved